Apa Kabar Dunia |
- Kolagit, Obat Diabetes Menjanjikan Karya Anak Medan
- Harus Tahu 4 Risiko Suara Bising
- Iran Diganggu UFO? Inilah Fakta dan Ulasannya
Kolagit, Obat Diabetes Menjanjikan Karya Anak Medan Posted: 16 Jan 2014 01:41 AM PST Gita Adinda Nasution masih duduk di kelas tiga SMP ketika menemukan obat diabetes. Lima tahun kemudian, obat herbal yang belum dipatenkan itu sudah menyebar hingga ke berbagai daerah di Indonesia bahkan sampai ke Arab Saudi. Penemuan Gita berawal karena prihatin dengan ayahnya yang divonis dokter menderita diabetes. "Ayah saya merupakan penderita diabetes, setelah memakai obat ini selama satu tahun membaik kesehatannya. Pada tahun 2012 lalu, dia dinyatakan negatif diabetes," kata Gita.
Ketika Gita duduk di kelas enam SD, ayahnya menderita diabetes. Penglihatan sang ayah memburuk sehingga tidak bisa beraktivitas apa-apa. Gita sedih dan tenggelam dalam upaya mencari obat untuk ayahnya. Ketika anak-anak lain membaca komik dan bermain game, dia malah membaca buku tentang tanaman obat di perpustakaan di Panyabungan. Pencarian itu terus berlanjut saat duduk di SMP. Bacaan kesukaannya, terutama buku-buku tentang pengobatan berbasis ramuan tradisional dan alami seperti yang ditulis Hembing Wijayakusuma. Banyak obat dan terapi sudah diberikan kepada sang ayah, tapi kesembuhan tak kunjung diperoleh. Kala itu Gita mencoba meracik ramuan dari tumbuhan mahkota dewa hingga pengaturan diet ketat yang diatur ibunya, Lismawati. Lantas dalam perkembangan pemikirannya, Gita teringat tentang bagaimana vaksin polio ditemukan hanya dengan mengambil vaksin dari virus itu sendiri, dan bagaimana orang yang dipatuk ular bisa disembuhkan dengan bisa ular itu juga. "Saya berpikir, apa mungkin gula bisa disembuhkan dengan gula? Toh obat bisa jadi racun, dan racun juga bisa menjadi obat. Lalu saya coba-coba dari tebu," tukasnya. Melalui tahapan proses yang dirahasiakan, gita berhasil membuat serbuk yang bahan utamanya dari tebu. "Vaksinnya dari tebu. Tapi ada tambahan senyawa-senyawa lain. Menghilangkan unsur ini, atau menambah unsur yang itu, sehingga menjadi senyawa baru," terang Gita. Gita yang sudah mahir menjelaskan tentang struktur rumit kimia dalam pembuatan herbal ini, bahkan kini semakin ahli karena tengah duduk di semester tiga jurusan Analis Farmasi dan Makanan, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU). Jurusan itu dipilih karena keinginan besar untuk membuat obat yang dapat menyembuhkan, bukan sekadar dokter yang memberikan obat.
Lantas ramuan baru racikan Gita diberikan kepada ayahnya. Waktu itu belum ada nama, dan belum ada uji praklinik. Ramuan herbal itu diminumkan ke ayahnya, asumsinya, toh obat herbal minim risiko. Sebelum meminum obat itu, kondisi sang ayah sudah kepayahan. Diabetes menyebabkan sang ayah kesulitan melihat, berjalan terhuyung dan gangguan fungsi organ lainnya. Kadar gula dalam darahnya pernah tembus ke angka 450 mg/dL. Itu merupakan kadar gula yang tinggi, sebab normalnya sekitar 120-140 mg/dL. Tapi perlahan, herbal temuan Gita mulai menunjukkan khasiat. Setahun berikutnya, kondisi ayah semakin membaik. Sang ayah tidak pernah memeriksakan lagi gula darahnya. Selain benci dengan jarum suntik, Bisman juga tidak mau terbebani dengan angka-angka gula darah itu. Lantas karena akan menunaikan ibadah haji pada tahun 2012 lalu, mau tak mau Bisman harus menjalani tes kesehatan. Ajaib, hasil tes gula darahnya normal. "Alhamdulillah, ayah dinyatakan negatif diabetes lagi. Saya senang sekali. Kini ayah bisa makan es krim, durian dengan bebas. Tak perlu khawatir lagi," kata Gita. "Obatnya dinamakan Kolagit. Itu singkatan Kopi Gula Gita, karena rasanya seperti kopi." Dari sini kisah sukses Kolagit berkembang. Kawan-kawan ayahnya yang menderita diabetes juga diberikan ramuan itu. Kesembuhan juga yang diperoleh. Salah satunya, seorang tentara yang sudah berobat ke mana-mana, termasuk ke Singapura. Kondisinya parah, dan kemudian setelah meminum herbal Kolagit, ada kemajuan. Berikutnya banyak permintaan. Produksi secara rumahan dibuat, lalu dikirim ke mana-mana, termasuk dibawa hingga ke Arab Saudi. Temuan ini juga mendapat penghargaan dalam pameran Teknologi Tepat Guna 2013 yang diselenggarakan Unit Pembinaan Pengembangan Kegiatan Mahasiswa (UP2KM) USU pada 4 Desember 2013 lalu. Kolagit temuan Gita menyabet juara pertama. Jika ada yang ingin pesan, silahkan hubungi melalui akun Facebook-nya dengan alamat email gitaadinda@yahoo.co.id. Sumber dan foto (Khairul.detikcom) detik | ||||
Harus Tahu 4 Risiko Suara Bising Posted: 16 Jan 2014 01:02 AM PST Suara bising seringkali kita dengar setiap hari. Mulai suara kendaraan, mesin industri, hingga musik yang tak sesuai selera. Pada beberapa kondisi, manusia harus beradaptasi dengan lingkungan seperti ini. Walau tanpa disadari, ada efek nyata dari suara dan bunyi-bunyian itu terhadap kesehatan. Sebagai salah satu pelopor peneliti suara dan psikolog lingkungan, Arline Bronzaft, Ph.D. dari City University of New York mengatakan, "Saat telinga menangkap gelombang suara dan mengirimkannya ke temporal lobe untuk diinterpretasikan, bagian otak yang lebih tinggi dari itu yang akan menentukan apakah suara tersebut kurang menyenangkan ataukah mengganggu," terangnya.
Apa saja efek suara bising pada manusia? 1. Bising mengganggu proses pembelajaran anak Peneliti mengamati dua kelas di sebuah SD di Inwood, New York City yang kebetulan dekat dengan jalur rel kereta api. Ternyata sebagian anak yang belajar di kelas yang menghadap ke rel tertinggal setahun lebih lambat dalam mata pelajaran ketimbang yang kelasnya terletak di bagian gedung yang lebih 'tenang'. Tak berapa lama Bronzaft kembali ke sekolah tersebut setelah petugas memasang bantalan untuk mengurangi suara di atas rel dan sekolah menambahkan panel penyerap suara di dalam kelas. Kemampuan membaca, atau ukuran pencapaian pendidikan anak, di kedua kelas pun jadi seimbang. Hal ini juga berlaku untuk anak-anak yang sekolah atau rumahnya dekat dengan jalur pesawat dan tol. Anak-anak yang akrab dengan suara bising kendaraan lebih cenderung mendapatkan nilai yang rendah dalam pelajaran bahasa dan kemampuan kognitif, termasuk skor membaca yang rendah. 2. Bising menurunkan produktivitas kerja Dalam sebuah artikel dikemukakan 70 persen perkantoran di New York menggunakan konsep ruang terbuka. Namun ternyata konsep kantor semacam ini rentan menyebabkan penurunan produktivitas kerja. Menurut peneliti, suara-suara yang bercampur jadi satu dalam ruang perkantoran yang terbuka membatasi kemampuan pekerja untuk mengingat informasi, bahkan melakukan tugas-tugas mendasar seperti aritmatika. Peneliti mengatakan suara-suara ini bukan sekadar pengalih perhatian tapi sudah tergolong ke dalam salah satu bentuk stres yang dialami pekerja. 3. Lingkungan berisik berisiko bagi kesehatan Paparan kronis dari suara-suara bising yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal, misalkan yang berasal dari moda transportasi seperti landasan pesawat atau rel kereta api dapat meningkatkan tekanan darah serta menambah risiko serangan jantung fatal. 4. Suara bising sangat mengganggu orang yang suka multitasking Multitasking sendiri sejatinya pekerjaan yang sia-sia karena jarang ada dua-tiga pekerjaan bisa selesai sekaligus dalam satu waktu. Namun adanya suara bising akan semakin memperparah kondisi ini. "Apalagi ketika sedang multitasking, seseorang cenderung kesulitan menghindari distraksi," imbuh pakar saraf kognitif dari Stanford University, Anthony Wagner. Akan lebih terasa dampaknya apabila suara yang mengganggu itu berasal dari lingkungan sekitar yang sebenarnya tak relevan dengan pekerjaan misal suara bising dari mesin fotokopi atau rekan kerja yang ngobrol. Sumber: health. | ||||
Iran Diganggu UFO? Inilah Fakta dan Ulasannya Posted: 16 Jan 2014 12:12 AM PST Taghvaee, penulis yang sering membahas Angkatan Udara Iran mengemukakan fakta dan teori aneh dalam artikelnya di majalah penerbangan, Combat Aircraft Monthly. Hal ini sehubungan dengan obyek udara yang sering mengganggu Iran. Apa yang menarik dalam tulisannya adalah cara Iran menggambarkan pesawat penyusup tersebut. Disebutkan sebagai 'objek bercahaya', meski Taghvaee tidak pernah menyebutnya secara eksplisit sebagai UFO.
Justru Taghvaee mengemukakan teori konspirasi berdasar pada dokumen NSA yang diungkap Edward Snowden, bahwa ada bukti keterkaitan antara makhluk luar angkasa yang membantu Adolf Hitler dan Nazi selama Perang Dunia II, dan kemudian menjelma menjadi kekuatan rahasia dibalik pemerintahan AS sampai saat ini. Apakah Amerika memang dibantu UFO, atau sebenarnya menjadi 'UFO' itu sendiri? Apakah dugaan teori konspirasi benar? Pertanyaan ini mungkin susah untuk menjawabnya. Setidaknya ada 3 insiden aneh yang dialami Angkatan Udara Iran dalam catatan mereka, yakni: 1. Insiden 1976 Puluhan tahun lalu, yakni pada 1976. Perlu diingat bahwa drone saat itu masih disebut sebagai UAV (Unmanned Aerial Vehicle) dan penggunaannya belum semarak saat ini. Saat itu sebuah jet tempur F-4 Phantom gagal mencegat objek misterius yang bergerak cepat, bercahaya terang, dan kemudian melumpuhkan semua alat elektronik mereka di pesawat dengan cara yang misterius. 2. Insiden November 2004 Salah satu insiden terjadi pada November 2004 di fasilitas nuklir. Saat itu pesawat tempur F-14 Tomcat mencoba untuk mengunci target berupa objek bercahaya, namun radarnya diganggu. Pilotnya menggambarkan objek berbentuk bundar, dengan pembakaran seperti roket di baliknya yang membuat semacam turbulensi pada pesawat. Menurut artikel, pesawat penyusup itu kemudian menaikkan kecepatannya dan menghilang dengan cepat seperti meteor. 3. Insiden Januari 2012 Kisah lainnya terjadi pada Januari 2012. Saat itu sebuah F-14 lainnya mencoba mencegat pesawat penyusup di sekitar fasilitas nuklir Bushehr. Hanya beberapa detik setelah lepas landas, F-14 tersebut meledak secara misterius yang menewaskan kedua awaknya. Dalam beberapa insiden yang dilaporkan di atas, pihak militer Iran mengungkap, ada pesawat yang punya kemampuan untuk terbang di luar atmosfer, dengan kecepatan maksimum Mach 10, kecepatan minimum nol di angkasa dan dapat melakukan manuver melayang di atas target. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apa jenis pesawat yang bisa terbang pada kecepatan Mach 10? Mach 10 berarti 10 kali kecepatan suara, atau 7.612 mil/jam. Sebagai pembanding, pesawat mata-mata hipersonik masa depan Lockheed SR-72 memang bakal memiliki kecepatan Mach 6, tetapi pesawatnya baru mengudara pada 2030 mendatang! Ada lagi Project Aurora, namun keberadaan pesawat ini hampir dapat dipastikan hanyalah mitos karena tidak ada bukti yang menunjukkan pesawatnya pernah dibuat. NASA memang sempat membuat pesawat hipersonik eksperimental X-43 yang diklaim mampu terbang di kecepatan Mach 9,68 pada 2004. Namun program itu dihentikan. Pesawatnya pun menjadi produk gagal karena hanya mampu terbang di kecepatan Mach 5 selama empat menit saja dalam pengujian, sebelum akhirnya jatuh di Samudera Pasifik. Mungkinkah UFO? Jika 'objek bercahaya' yang digambarkan oleh AU Iran benar-benar terbang di kecepatan Mach 10, bisa mengacaukan radar dan lolos dari jet tempur yang hendak mencegatnya, ini menunjukkan objeknya mungkin sebuah pesawat hipersonik yang mampu menjalankan misi pengintaian yang sensitif. Terlepas apakah itu buatan manusia atau makhluk angkasa luar. Pertanyaan lainnya muncul jika itu adalah sebuah pesawat UFO dari angkasa luar. Untuk apa makhluk angkasa luar memata-matai lokasi-lokasi yang terdapat fasilitas nuklir Iran? Tetapi, jika pesawat itu bukan UFO dan hanya pesawat Mach 10 buatan Amerika Serikat satu dekade lalu, untuk apa negara adidaya itu menghabiskan puluhan tahun dengan biaya triliunan dolar hanya untuk mengembangkan pesawat gagal dan banyak masalah F-35 Joint Strike Fighter yang bahkan tidak mampu terbang di kecepatan Mach 2. Nah, bagaimana menurut kamu? |
You are subscribed to email updates from Apa Kabar Dunia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"