Kamis, 20 Maret 2014

Apa Kabar Dunia

Apa Kabar Dunia


Kisah Seorang Down Syndrome yang Inspiratif

Posted: 20 Mar 2014 05:11 AM PDT

Johnny usianya sekira 20-an tahun, bekerja sebagai pengemas barang di samping kasir  di sebuah toko ritel besar yang lesu penjualannya. Yang membuat Johnny tampak berbeda dari pegawai lainnya, ia pengidap down syndrome.

Suatu kali ia mendengar ceramah motivasi seorang ahli pemasaran di radio, Barbara Glanz. "Pikirkan tentang sesuatu yang bisa kalian berikan pada pelanggan dan membuat mereka merasa spesial sehingga mereka terdorong untuk datang lagi," ujar Barbara.
 


Entah bagaimana, Johnny tertarik pada ceramah itu. Ia ingin memberikan sesuatu yang spesial pada para pelanggannya, namun apa? Ia sempat menelepon Barbara dan mengatakan tertarik pada ceramahnya namun ia tak bisa mewujudkannya karena ia hanya seorang down syndrome.

Hingga suatu hari terlontar ide untuk membuat catatan Renungan harian - Thought for the Day, yang berisi kalimat motivasi yang sederhana namun menyentuh yang ingin ia bagikan pada para pelanggannya.

Johnny meminta bantuan ayahnya untuk mengetikkannya di komputer dan mencetaknya menjadi beberapa kopi. Setiap potongan kecil hasil perenungan hariannya itu ia beri nama dirinya di belakangnya dan ucapan, "Terima Kasih Telah Berbelanja di Tempat Kami". Hasil cetakan itu ia bawa ke tempat kerjanya.

Aksi Johnny pun dimulai. Setiap kali selesai mengemas, Johnny menyisipkan satu Thought for the Day bagi tiap pelanggannya yang membayar di meja kasir tempatnya bertugas.

Sebulan kemudian manajernya melihat keanehan. Antrean pelanggan di kasir tempat Johnny bertugas panjangnya tiga kali dari kasir lain. Lazimnya toko ritel, selalu ada beberapa meja kasir.

Sang manajer pun meminta para pelangan itu itu mengisi barisan sebelahnya agar lebih cepat terlayani. Uniknya, mereka bukannya mengikuti saran itu, mereka malah serempak mengatakan, "Tak apa-apa, kami rela mengantre, yang penting dapat 'Thought for the Day 'dari Johnny," katanya.

Yang membuat si manajer tersentuh, banyak pelanggannya yang mengaku, biasanya mereka datang belanja di situ seminggu sekali. Namun supaya mendapat Thought for the Day setiap hari, belanjanya jadi tiap hari. Belum lagi mereka yang merekomendasikan teman-teman mereka untuk belanja di situ agar mendapatkan Thought of the Day dari Johnny juga.

Gerai ritel itupun jadi ramai. Bahkan divisi pemasaran bunga yang semula hampir bangkrut bisa kembali hidup karena ide cemerlang Johnny yang adalah seorang down syndrome.









 










Hah, Toilet Lipat untuk Masa Depan?

Posted: 20 Mar 2014 12:25 AM PDT

Pertumbuhan penduduk bakal jadi masalah di masa depan. Manusia makin banyak, ruang untuk tempat tinggal makin terbatas. Rumah makin sempit, artinya kamar mandi harus efisien. Sebagai antisipasi, sekelompok mahasiswa di Inggris menciptakan toilet duduk yang bisa dilipat.

Toilet lipat yang dirancang oleh dua orang mahasiswa University of Huddersfield, Gareth Humphreys dan Elliott Whiteley ini diklaim sangat praktis. Karena akan menghemat sepertiga ruangan ketimbang toilet konvensional.

 


Keunggulannya sebagai berikut:

1. Untuk menghemat air, perangkat yang dijuluki Iota ini memiliki sistem penyiraman pintar yang akan bekerja ketika toilet berada pada posisi tegak.

2. Toilet lipat lebih efisien karena hanya menggunakan setengah dan dua liter air sekali penyiraman, dibandingkan dengan toilet kebanyakan yang bisa menghabiskan enam liter air sekali siram.

"Toilet biasa memiliki banyak masalah - penggunaan air yang berlebihan sehingga membuat sampah yang ada di sekitar mengendap dan bisa mencemarkan air bersih. Toilet konvensional juga sangat besar sehingga membuat kamar mandi terasa sempit," ujar Humphreys dan Whiteley.

Saat ini Iota masih dalam mengembangan, Humphreys dan Whiteley telah mengajukan permohonan paten untuk desain dan telah masuk Manufactures and Commerce (RSA) Student Design Awards. Mereka menyebut toilet ini mampu menghemat lebih dari 10 ribu liter air per orang setiap tahunnya.

Lantas, apa bedanya dengan pispot? Pertanyaan kedua, toilet membutuhkan saluran pembuangan saat kita buang hajat. Nah, bagaimana sistem yang diterapkan toilet duduk, apa tak dibuang ke septic tank?







 



Sumber:
liputan6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"