Apa Kabar Dunia |
300: Inilah Perang Besar Yunani VS Persia Posted: 14 Mar 2014 09:37 PM PDT Film 300: Rise of an Empire termasuk paling ditunggu kehadirannya di 2014. Film berlatar kisah perang besar antara Persia dan Yunani, serta munculnya Sparta yang dipimpin Leonidas dengan 300 pasukan berani mati merupakan legenda hebat dalam sejarah imperium dunia sebelum Masehi. Soal Leonidas bersama 300 prajuritnya sudah diceritakan lengkap di seri pertama, maka kini Rise of an Empire menguak latar belakang kejadian sebelum seri pertama terjadi sekaligus pada waktu yang sama serta waktu sesudahnya. Artinya, kita bisa kembali melihat Leonidas namun fokus cerita bukan padanya, melainkan soal perang Persia lawan Yunani. Dan, kalau di film awal merupakan pertempuran darat, maka kini pertempuran laut. Kisahnya diawali saat Raja Persia yang bernama Darius melakukan invasi bersama pasukannya yang berjumlah besar ke Yunani. Perlawanan tentara Yunani dipimpin oleh Themistokles (Sullivan Stapleton) seorang biasa yang tak terkenal di daerah Marathon. Themistokles berhasil memanah Raja Darius dan mengenai jantungnya. Xerxes (Rodrigo Santoro) - anak Darius - menyaksikan pemandangan itu dengan matanya sendiri tanpa bisa menolong ayahnya. Dengan penuh dendam membara terhadap Themistokles dan rasa benci terhadap Yunani maka membuatnya menempuh segala cara untuk mewujudkannya. Bertemulah Xerxes dengan Artemisia (Eva Green). Artemesia mempunyai latar belakang sebagai warga Yunani yang keluarganya dibunuh dan diperkosa oleh tentara sipil Yunani. Pada saat remaja dijadikan sebagai budak dan pelampiasan nafsu para tentara dan pada akhirnya dibuang ditengah jalan. Ia kemudian ditemukan dan dirawat serta dilatih oleh tangan kanan raja Darius sehingga dipercaya menjadi jenderal perang pasukan Persia. Ambisinya untuk berperang menaklukan Yunani membuatnya tega mencabut anak panah yang menancap di jantung raja Darius sehingga menyebabkannya tewas. Artemisia membunuh semua pejabat di lingkungan kerajaan dan mengundang para ahli sihir untuk membantu Xerxes dan berhasil mengubah Xerxes yang baru dengan tubuh yang tinggi besar. Nah, sekarang kita jadi tahu asal-usul raja Persia ini punya tubuh raksasa :-) Xerxes pun mendeklarasikan perang terhadap Yunani. Pejabat di Yunani yang menganut paham demokrasi menginginkan pembicaraan negosiasi terhadap Persia namun Themistokles meyakinkan bahwa kekejaman pasukan Persia harus dilawan. Sayangnya pasukan Yunani kalah banyak. Kerajaan Sparta tidak mau bergabung, Leonidas memutuskan untuk melawan sendiri pasukan Persia dengan mengumpulkan 300 orang terpilih yang pandai bertarung. Maka, dengan jumlah kapal yang sedikit, Themistokles mengandalkan taktik dan strategi. Hari pertama. strateginya menyerang kapal Persia di bagian tengah yang rapuh sehingga bisa tenggelam. Hari kedua, taktiknya membawa kapal-kapal Persia ke daerah berkabut dan berkarang sehingga pada menabrak batu-batuan. Karena merasa kalah, Artemisia mengundang Themistokles masuk ke dalam kapalnya dan merayu untuk bergabung dalam pasukan Persia namun ditolak. Hari selanjutnya Artemisia melancarkan serangan dengan menggunakan minyak dan bom bunuh diri yang membuat Themistokles nyaris tewas. Ratu Gorgo dihubungi oleh Themistokles untuk melakukan balas dendam terhadap kematian suaminya, raja Leonidas. Karena dialah harapan satu-satunya yang masih bisa membantu mengingat mempunyai banyak kapal. Namun ratu Gorgo menolaknya. Mau tak mau Themistokles melakukan perlawanan dengan jumlah kapal yang sedikit di daerah Salamis sebagai perjuangan terakhir. Tak ketinggalan pula, duel antara Themistokles dengan Artemisia pun terjadi. Siapa yang menang? Tentu lebih seru melihat filmnya langsung. Yang pasti, setelah menyaksikan 300: Rise of an Empire mungkin kalian bakal berpikir, "Sepertinya berlanjut ke seri ke tiga, nih." Mengapa? Jawabannya ada dalam film. Selamat menonton. Sumber: review |
Posted: 14 Mar 2014 09:00 PM PDT Pernah melihat anak-anak sering berbicara sendiri? Itulah saat mereka berimajinasi punya teman khayalan. Hal ini tampak wajar sebagai sesi tumbuh-kembang si anak. Yang sering jadi persoalan, ketika berkembang cerita adanya teman khayalan yang sebenarnya sosok penuh misteri, hingga muncullah legenda urban seperti "Candy Man" dan lain-lain yang menunjukkan bahwa "teman" yang diajak bicara oleh si anak adalah sosok roh, atau hantu yang tidak bisa dilihat oleh orang dewasa. Benar atau tidak tentu masih jadi misteri. Sama seperti kisah-kisah di bawah ini... Kelly "Saat anakku berusia tiga tahun, ia memiliki seorang teman khayalan bernama Kelly yang tinggal di lemari bajunya. Kelly duduk di kursi goyang mini, kata anakku. Anakku juga sering bermain dengannya. Yah, seperti cerita teman khayalan pada umumnya. Beberapa tahun kemudian, aku dan istriku menonton film The Amityville, cerita tentang rumah berhantu Amityville. Anakku tiba-tiba muncul saat adegan anak sang pemilik rumah meninggal dengan mata menghitam. "Ayah, itu terlihat mirip dengan Kelly," ujarnya. "Kelly siapa?" tanyaku. "Yah, Ayah tahu 'kan, si gadis yang meninggal yang tinggal di lemari bajuku." The Captain Orang tua dari salah satu muridku mengatakan bahwa ia sangat mengkhawatirkan putranya yang berusia 7 tahun. Sang anak terus bercerita tentang hantu yang tak terlihat yang mengajaknya mengobrol dan bermain di kamarnya. Ia mengatakan hantu tersebut bernama The Captain. The Captain mengatakan bahwa saat ia besar nanti, pekerjaannya adalah menjadi pembunuh. The Captain juga mengatakan siapa saja yang harusnya dibunuh. Anak ini menangis dan bilang ia tidak ingin menjadi pembunuh. Tetapi, The Captain mengatakan ia tidak punya pilihan lain dan pada akhirnya ia lah yang harus terbunuh. Arwah Kakek Putriku pernah mengatakan tentang laki-laki yang mendatangi kamarnya setiap malam. Laki-laki itu selalu memberi tanda salib di dahinya. Aku pikir ia hanya bermimpi. Kemudian ibu mertuaku datang ke rumah dan membawa beberapa foto lama. Putriku ikut melihat foto ayah mertuaku yang telah meninggal 16 tahun yang lalu. "Itu laki-laki yang sering datang ke kamarku malam hari!". Suamiku lalu mengatakan dulu ayahnya selalu memberikan tanda salib di dahinya saat ia masih hidup. Creeper man "Saat anakku berusia sekitar 3 tahun, ia bercerita tentang teman khayalannya yang suka merangkak di kamar ayah dan ibuku. Ia menyebut teman khayalannya dengan panggilan 'creeper man'. Suatu hari, iseng-iseng aku bertanya seperti apa wujud si creeper man. Rupanya aku membuat kesalahan besar karena akhirnya aku ketakutan sendiri saat anakku menjawab, 'Oh, dia tidak punya wajah, Ma'." Roger Adikku memiliki teman khayalan bernama Roger. Roger tinggal di bawah meja dapur kami. Menurut cerita adikku, Roger memiliki istri dan 9 orang anak. Roger dan keluarganya 'tinggal' bersama keluarga kami selama tiga tahun. Suatu hari adikku mengatakan bahwa Roger sudah tidak tinggal di rumah kami sejak ia menembak Roger dan seluruh keluarganya. Aku tak tahu apakah adikku masih mengingat cerita ini, tetapi bagiku imajinasinya sungguh sangat menyeramkan. Malaikat Maut Saat anakku masih kecil, ia selalu bertingkah seolah-olah memiliki malaikat pelindung. 'Malaikat' ini selalu mengajaknya ngobrol. Suatu hari, saat melintas di depan kamarnya, aku mendengar ia berbicara sendiri, 'Aku tidak bisa membunuhnya! Dia ayahku satu-satunya!'. Seketika itu juga, aku langsung ketakutan. Sumber: thoughtcatalog. vemale. |
You are subscribed to email updates from Apa Kabar Dunia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"