Sabtu, 01 Maret 2014

Apa Kabar Dunia

Apa Kabar Dunia


Tahukah Kamu 56 Fakta tentang Korsel?

Posted: 01 Mar 2014 01:22 AM PST

Postingan kali ini buat kamu penggemar K-Pop. Tapi bukan soal musiknya, karena kalian pasti tahu lebih banyak. Melainkan tentang negara tersebut. Ada baiknya diketahui agar mengenal lebih dalam, siapa tahu ada kesempatan berkunjung ke sana.

Bentuk dan Batas Negara



1. Bendera Korea Selatan (Taegukgi) memiliki makna yang mendalam. Lambang yin yang warna merah dan biru menandakan kekuatan kosmik yang memberi keseimbangan dan harmoni satu sama lain sedangkan bentuk trigram di setiap sudut bendera melambangkan 4 elemen universal yaitu tanah, api, air, dan udara.

2. Korea Selatan terletak di bagian selatan Semenanjung Korea yang menjorok sekitar 11.000 km dari daratan utama Asia.

3. Korea Selatan dibatasi oleh Laut Jepang di sebelah timur, Laut Cina Timur di sebelah selatan, Laut Kuning di sebelah barat, dan Korea Utara di sebelah utara.

4. Wilayah Korea Selatan hanya bisa dimasuki melalui jalur udara dan air. Meski daratan Korea Selatan menyatu dengan benua Asia, ada Korea Utara yang membentengi Korea Selatan dari daratan Asia.

5. Korea Selatan tergolong sebagai negara maju dengan standar kehidupan tertinggi ke-2 di Asia.



Hubungan Internasional

6. Korea Selatan merupakan salah satu negara pendiri APEC dan KTT Asia Timur. Korsel juga merupakan anggota dari PBB, WTO, dan OECD (Organisasi Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi).

7. Hingga saat ini, belum ada kata damai antara Korea Selatan dan Utara. Kedua negara tersebut hanya sedang melakukan gencatan senjata.




Bentang Alam
8. Bentang alam Korea Selatan didominasi oleh pegunungan dan dataran tinggi.

9. Ada sekitar 3.000 pulau kecil yang tersebar di lepas pantai bagian barat dan selatan Korea Selatan. Mayoritas pulau tersebut tak berpenghuni.

Air Terjun di Jeju Island
10. Pulau Jeju yang terletak sekitar 100 km dari daratan utama Korea merupakan pulau terbesar di Korea Selatan.




Iklim
11. Korea Selatan memiliki iklim kontinental basah dan subtropis basah (sangat panas pada musim panas namun cukup nyaman pada musim dingin).

12. Rata-rata suhudi Korea Selatan adalah -7 sampai 1 derajat Celsius pada musim dingin dan 22 sampai 30 derajat Celsius di musim panas.





Ekonomi

13. Korea Selatan tercatat sebagai negara dengan perekonomian terbesar ke-4 di Asia dan ke-15 dunia.

14. Perekonomian Korea Selatan sangat bergantung pada ekspor dan impor. Pada tahun 2010, Korea Selatan tercatat sebagai negara pengekspor terbesar ke-6 dan pengimpor terbesar ke-10 di dunia.





Penduduk
15. Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan tingkat emigrasi tertinggi di dunia. Penduduk Korea dapat ditemukan di Jepang, Cina, dan negara-negara pecahan Uni Soviet.

16. Organisasi Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) menobatkan Korea Selatan sebagai negara dengan perkiraan tingkat IQ tertinggi di dunia.

17. Seoul, Busan, Incheon, dan Daegu merupakan kota-kota terbesar di Korea Selatan yang dihuni oleh lebih dari 2 juta penduduk.

 
Penduduk Korea dalam pakaian tradisional

18. Pada tahun 2009, Korea Selatan memiliki tingkat kelahiran terendah di dunia. Namun, angka kelahiran di negara tersebut meningkat pesat pada tahun-tahun berikutnya.

19. Pada tahun 2008, usia harapan hidup di Korea Selatan adalah sekitar 79,1 tahun.

20. Mayoritas penduduk Seoul tinggal di apartemen.




Teknologi
21. Seperti halnya Jepang, Korea Selatan dikenal sebagai negara high-tech. Robot-robot digunakan untuk membersihkan rumah hingga mengajar di sekolah. Sementara itu, pemanas atau pendingin ruangan di Korea Selatan bisa diatur suhunya melalui ponsel.

22. Korea Selatan menjadi rumah dari raksasa teknologi dan otomotif dunia seperti Samsung, LG, Hyundai, dan Kia.

23. Anjing hasil kloning pertama di dunia, Snuppy, diciptakan di Universitas Nasional Seoul, Korea Selatan.

24. Korea Selatan merupakan satu-satunya negara yang seluruh wilayahnya sudah terhubung oleh jaringan broadband.

25. Rata-rata kecepatan internet di Korea Selatan pada kuartal pertama 2013 adalah 14 Mbit/s.



Transportasi
26. Korea Selatan memiliki sistem transportasi yang sangat baik. Bandara, stasiun kereta-cepat, pelabuhan dan dermaga, serta terminal bus tersedia di berbagai wilayah Korea.


Bandara Internasional Incheon
27. Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan bersaing dengan Bandara Changi di Singapura sebagai bandara terbaik di dunia.




Bahasa
28. Nama Korea berasal dari kata Goryeo, sebuah kerajaan yang berkuasa pada abad pertengahan.

29. Hangul merupakan huruf resmi di Korea Selatan.

30. Korea Selatan merupakan satu-satunya negara yang merayakan hari jadi huruf sebagai hari libur nasional.

31. Huruf Hangul terdiri dari 14 konsonan dan 10 vokal.

32. Huruf Hangul disebut-sebut sebagai huruf yang paling mudah dipelajari di dunia.
Agama

33. Buddha dan Kristen adalah agama yang paling banyak dianut di Korea Selatan. Meski demikian, mayoritas penduduk Korea mengaku tak menganut agama tertentu.


Olahraga


34. Taekwondo merupakan olahraga nasional Korea Selatan. Hampir seluruh anak-anak di Korea Selatan mempelajari taekwondo sebagai bagian dari pendidikan.




Makanan dan Minuman
35. Harga buah di Korea Selatan amat mahal. Satu buah semangka bisa dijual seharga Rp. 250.000.

36. Soju, minuman keras khas Korea, memiliki kadar alkohol hingga 20%.

37. Ubi menjadi salah satu makanan favorit di Korea Selatan. Ubi digunakan sebagai makanan pokok, bahan pembuatan keripik, roti, salad, gorengan, bahkan kue dan latte.



Pariwisata
38. Korea Selatan merupakan destinasi terpopuler ke-20 di dunia. Pada tahun 2012, sekitar 11,1 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Korea Selatan.

39. Mayoritas wisatawan asing di Korea Selatan berasal dari Jepang, Cina, Taiwan, Hong Kong, dan Asia Tenggara.

40. Korea Selatan punya sekitar 20 taman nasional yang tersebar hingga ke seluruh pelosok negeri.

41. Ada 10 Situs Warisan Dunia di Korea Selatan – 9 di antaranya merupakan situs budaya dan sejarah, sementara sisanya adalah situs alam.

42. Pulau Vulkanik dan Tabung Lava Jeju merupakan satu-satunya Situs Warisan Dunia dari kategori alam di Korea Selatan.

43. Pada tahun 2009, pemerintah Korea Selatan mengungkapkan rencana untuk membangun taman hiburan bertema robot.

44. Toko, restoran, kafe, dan bar buka hingga larut malam di Korea Selatan. Kebanyakan toko buka hingga pukul 11 malam sedangkan restoran, kafe, dan bar mungkin buka hingga pukul 4 pagi.


45. Bangunan-bangunan tradisional Korea memiliki atap yang melengkung seperti senyuman.




Tradisi / Kebiasaan
46. Angka 4 dianggap sebagai angka super sial di Korea Selatan. Oleh karenanya, angka 4 tak pernah digunakan sebagai nomor rumah atau lantai gedung.




47. Cara penghitungan usia di Korea agak berbeda dengan kebanyakan negara di dunia. Di Korea, anak yang baru lahir dianggap sudah berusia 1 tahun.

48. Golongan darah dianggap menentukan sifat seseorang di Korea Selatan, sama seperti zodiak di berbagai negara.

49. Di Korea Selatan, tidak ada kebiasaan memberikan tip kepada pelayan restoran ataupun pegawai hotel.

50. Ada kepercayaan unik mengenai kipas angin yang beredar di Korea Selatan. Warga Korea percaya bahwa kipas angin yang menyala semalaman bisa membunuh orang yang berada di dalam kamar.



51. Warga Korea punya kebiasaan menyembunyikan sepatu pada malam pertama perayaan tahun baru. Konon, sepatu yang ditinggalkan di luar akan menarik para hantu sehingga menimbulkan kesialan bagi pemiliknya.

52. Warga Korsel sangat gemar baca koran. Saat ini, ada lebih dari 60 edisi koran harian di Korea Selatan.

53. Menulis nama seseorang dengan tinta merah di Korea Selatan menandakan bahwa orang tersebut sudah meninggal dunia.


Lain-lain
54. Warna taksi di Korea Selatan menentukan harga dan kualitas pengemudinya. Sebagai contoh, taksi warna putih dan abu-abu memasang tarif murah dengan pelayanan biasa-biasa saja, sementara taksi warna hitam merupakan taksi eksklusif yang bertarif agak mahal namun menawarkan pelayanan profesional.

55. Sama seperti di Singapura, air keran di Korea Selatan aman untuk diminum langsung.

56. Minum-minuman keras di tempat umum tidak melanggar hukum di Korea Selatan.



Nah, ada yang mau menambahkan fakta unik lainnya ke dalam daftar?




















Sumber:

Sebuah Negara yang tak Pernah Hujan

Posted: 01 Mar 2014 12:31 AM PST

Jika kamu mengunjungi Peru, kemungkinan kamu akan mendengar seseorang berkata, "Hujan tidak pernah turun di Lima"—ibu kota negara itu. Sambil menggigil dalam udara yang dingin dan lembap, kamu mungkin bertanya-tanya apakah benar demikian.

Mungkin pernyataan ini terlampau berlebihan. Namun ada benarnya juga. Peru memang jadi negeri dengan iklim unik di dunia ini. Kamu mungkin harus menunggu 20 tahun untuk merasakan air hujan turun dari langit.



Wilayah Peru terletak di gurun yang sangat luas di sepanjang Pesisir Pasifik Amerika Selatan. Tanah yang gersang ini membentang dari Gurun Sechura yang terletak jauh di sebelah utara Peru hingga Gurun Atacama di sebelah utara Cile.

Meskipun bertanah gersang, nyatanya pohon-pohon hijau tetap tumbuh subur di atasnya. Suhunya pun saat musim dingin bisa mencapai 14 atau 15 derajat Celcius.

Lantas bagaimana gurun di Peru terbentuk? Gurun pesisir ini terletak di antara Pegunungan Andes yang bergerigi dan Samudra Pasifik yang biru. Dari kejauhan, tampaknya tidak ada sesuatu pun di sepanjang pesisir kecuali bukit-bukit batu dan pasir yang tandus serta tidak rata dalam berbagai gradasi warna cokelat tua dan muda. Akibat erosi, banyak lereng bukit telah tertutupi batu-batu cokelat yang berjatuhan. Lambat laun, batu-batu ini menuruni lereng menuju laut, kadang-kadang didorong dengan lembut oleh gempa bumi yang sering terjadi di sini.

Sewaktu batu-batu itu mencapai pantai, deburan ombak di Pasifik sedikit demi sedikit menggilingnya menjadi pasir, yang oleh angin dibentuk menjadi bukit-bukit pasir berbentuk bulan sabit. Di beberapa bagian gurun yang sangat luas ini, tercatat tidak pernah turun hujan selama 20 tahun, menjadikannya salah satu tempat terkering di bumi.


Pertanyaan kedua, mengapa tak pernah turun hujan dan menjadikan tempat ini begitu kering? jawabannya berhubungan dengan angin pasat, yang berembus dari timur ke barat. Seraya angin tersebut bertemu dengan lereng Pegunungan Andes yang menjulang dan bergerigi bagaikan gergaji, ia dipaksa naik ke atas. Seraya bergerak naik melewati Andes, anginnya mendingin, sehingga menyebabkan kelembapan yang dibawanya berkondensasi dan turun sebagai hujan serta salju, sebagian besar di lereng pegunungan bagian timur. Jadi, pegunungan itu menciptakan daerah bayangan tak berhujan di atas lereng bagian barat.

Selain itu, baik Arus Peru, atau Arus Humboldt, yang dingin yang berembus ke arah utara Antartika maupun angin yang berembus dari Pasifik Selatan tidak mengandung banyak kelembapan. Semua faktor ini menghasilkan gurun yang sangat kering, walaupun tidak panas.

Pertanyaan ketiga, walau kering tapi mengapa sekaligus punya kelemabapan tinggi?

Pada musim dingin, selimut awan menggantung rendah di atas pesisir, dan kabut yang tebal, yang disebut oleh orang Peru sebagai garúa, datang bergulung-gulung dari Samudra Pasifik. Selama musim ini, bulan demi bulan bisa jadi berlalu tanpa sinar matahari sedikit pun, menyebabkan wilayah itu beriklim sangat dingin—suram, kata beberapa orang.

Meskipun wilayah tersebut terletak di daerah Tropis, suhu rata-rata musim dingin di Lima berkisar antara 16 dan 18 derajat Celsius. Pada musim dingin, kelembapan relatif dapat mencapai 95 persen tanpa hujan, dan penduduk Lima, disebut Limeños, yang beradaptasi dengan baik terhadap kondisi tersebut, membungkus tubuh mereka guna melawan hawa dingin yang lembap dan menusuk.


Kabut tipis musim dingin cukup untuk membasahi jalan-jalan di Lima dan juga untuk mengembalikan kehidupan tumbuhan gurun yang mati di bukit-bukit pesisir yang tinggi. Padang rumput hijau yang dihasilkannya dimanfaatkan oleh kawanan besar kambing, domba, dan ternak. Selain itu, sejak awal tahun 1990-an, beberapa desa di gurun telah menggunakan pengumpul kabut—jaring polipropilena besar, tempat kabut berkondensasi —guna menghasilkan air, dari awan yang menggantung rendah serta bermuatan kabut, untuk diminum dan mengairi kebun.

Namun, kelembapan yang berasal dari kabut dan awan tidaklah memadai bagi tumbuhan liar untuk tumbuh subur sepanjang tahun. Total curah hujan di Lima jarang melebihi 50 milimeter per tahun dan sebagian besar berasal dari kondensasi garúa. Oleh karena itu, satu-satunya tumbuhan hijau yang bertahan hidup di gurun pesisir tersebut adalah yang diairi oleh sungai-sungai kecil yang mengalirkan air pembawa kehidupan dari tempat tinggi di Andes yang berselimutkan salju. Dipandang dari angkasa, lembah sungai kecil itu tampak seperti pita hijau yang terentang di seantero gurun tersebut.


Bagaimana cara bertahan hidup di sini?  Kebudayaan daerah pesisir kuno Peru—misalnya suku Chimu dan Mochica (atau Moche)—membangun sistem irigasi yang canggih. Seperti orang Mesir kuno, proyek pertanian yang ekstensif ini menopang peradaban yang sangat terorganisasi. Orang Peru kuno membangun kota-kota yang lebih maju, termasuk kuil-kuil piramida, tembok-tembok besar, dan waduk-waduk, dengan menggunakan batu bata. 

Karena langkanya hujan, puing-puing ini terpelihara dengan baik, sehingga memberikan gambaran yang akurat bagi para arkeolog tentang kehidupan pada zaman pra-Columbus di Peru. Dewasa ini, banyak permukiman daerah pesisir masih bergantung pada terowongan air dan kanal yang telah dipugar, yang pertama kali dibangun ribuan tahun yang lalu.

Sebagaimana yang dipelajari oleh penduduk primitif gurun tersebut, tanah gurun sangat subur jika ada airnya. Berbagai proyek irigasi daerah pesisir Peru modern menyediakan air yang dibutuhkan untuk menanam beragam tanaman pangan, termasuk kapas, padi, jagung, tebu, anggur, zaitun, dan asparagus juga sayur-sayuran serta buah-buahan lainnya. Kini, lebih dari separuh populasi Peru sebanyak kira-kira 27 juta orang tinggal di sepanjang pesisir pantai yang sempit.


Sewaktu Hujan Akhirnya Turun

Namun, adakalanya hujan turun di beberapa bagian gurun tersebut, termasuk Lima. Setiap beberapa tahun, Arus Peru yang dingin menghasilkan air yang lebih hangat yang mengalir dari Pasifik sebelah barat. Fenomena ini, yang dikenal sebagai El Niño, menandai hujan yang segera turun. Beberapa El Niño yang luar biasa hebat melanda pada tahun 1925, 1983, dan 1997/98. Tidak mengherankan bila penduduk gurun, yang sudah terbiasa dengan keadaan hampir tidak ada hujan, tidak cukup siap untuk menghadapi curahan hujan yang deras beserta banjir yang menyusul.

Salah satu banjir semacam itu melanda Ica, Peru, pada tahun 1998. Sungai Ica merendam sebagian besar kota tersebut, dan rumah-rumah yang terbuat dari batu bata dan lumpur pun lenyap. Bagian-bagian lain dari gurun tersebut mendapat keuntungan, menyerap kelembapannya sehingga menjadi padang rumput yang sangat subur. El Niño terakhir mengubah sebagian besar Gurun Sechura menjadi taman hijau yang ditebari bunga-bunga nan indah.


















Sumber:
wol.jw
Foto: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"