Apa Kabar Dunia |
- Penelitian: Bagaimana Efek Narkoba pada Seniman?
- Tips Lembur Kerja yang Sehat
- Wow, Ternyata Para Wanita Seksi Ini Terbuat dari Kubis
- Seni Patung Kreatif Tersusun dari Batu Bata
Penelitian: Bagaimana Efek Narkoba pada Seniman? Posted: 26 Feb 2014 11:50 PM PST Suku-suku Indian kuno di Amerika Selatan mengonsumsi yaje sebagai media mencapai halusinasi, dunia supranatural yang tak terjangkau secara kasat mata. Pada perkembangannya, candu serta variannya merebak pemakaiannya di masyarakat. Bagi awam, ini sebagai 'pelarian' dari pahitnya hidup. Bagi politisi kolonial, candu dipakai jadi alat pembodohan masyarakat sehingga tak sadar mereka dijajah. Bagi seniman, justru fungsinya berbanding lurus dengan dukun indian kuno, yakni menjelajah alam maya untuk menggali inspirasi.
Kalian mungkin bisa menemukan lagu-lagu yang enak didengar, walau sebenarnya mengarah pada gambaran dunia narkoba. Contohnya "Brown Sugar" milik Rolling Stones, "Marry Jane" milik Spin Doctors dan banyak lagi. Atau di ranah lokal lagunya Slank "Popies Lane Memory" bisa mewakili. Keterlibatan seniman dengan narkoba sudah menarik perhatian ilmuwan sejak lama. Dan saya, tak akan bicara soal selebritas yang makin gencar diberitakan terlibat dengan narkoba. Mereka mungkin pekerja di bidang seni...hiburan, walau tak otomatis jadi seniman. Saya hanya ingin mengungkap hasil penelitian sebuah departemen di Amerika tentang bagaimana media halusinasi ini berpengaruh dalam tubuh seniman. Pada studi kasus, seorang seniman perupa diberikan LSD 25 pada dosis tertentu (50 auq) lalu dibiarkan menggambar sesuai khayalannya. Kita akan melihat bagaimana LSD memberi efek dari waktu ke waktu... 20 menit Sang seniman menggambar menggunakan charcoal. Hasil laporan: masih normal, belum ada efek berarti. Maka ia diberi dosis ke-2 : 50 auq. 85 menit Efek euphoria mulai terasa. Dilaporkan, sang seniman bisa melihat lebih jelas, namun susah mengontrol pergerakan pensil. "Sepertinya pensil ini ingin bergerak terus," ucap sang seniman. 2 jam 32 menit "Saya minta kertas lagi. Goresan pada gambar ini baik-baik saja, tapi kok hasilnya jelek. Coretan pensil saya jadi aneh, ini bukan gambar yang bagus, ya?" keluh sang seniman. 2 jam 35 menit Efek samping LSD semakin bereaksi. Kali ini seniman tersebut malah menggambar dengan aneh. "Saya akan menggambar dengan satu gaya... menggores tanpa garis terputus." 2 jam 45 menit Sang seniman terlihat gelisah, reaksinya lamban. Kemampuan komunikasi verbalnya menurun, sering bergumam sendiri dan tak jelas bersenandung sebuah lagu atau tidak. Anehnya, karya yang diciptakan seperti terlihat di atas ini, psikedelik... tapi patut diakui, menakjubkan...setidaknya kalau kamu penggemar abstrak dan surealis. 8 jam Efek LSD mulai hilang, seniman tersebut kembali normal. Goresan lebih realis, meskipun masih ada distorsi pada figur yang digambarnya. Ia menggambar dengan antusias yang berkurang. "Saya nggak ada komentar dengan gambar ini, sepertinya kurang menarik. Saya hanya ingin pulang." Sumber: memolition | ||
Posted: 26 Feb 2014 10:20 PM PST Bagi pekerja profesional dari beragam profesi, terkadang tuntutan kerjaan yang dikejar tenggat (deadline) mengharuskan waktu bekerja melebihi ambang normal. Sesekali, mungkin tubuh masih menerima kondisi ini. Namun kalau keseringan mulai timbul berbagai efek samping. Lebih mudah lelah, berkurangnya konsentrasi, punggung kaku, maupun muncul nyeri pada pinggang adalah beberapa bentuk peringatan dari tubuh agar kita segera beristirahat. Mengonsumsi stimulan mungkin jadi pilihan. Asal hati-hati, terlampau berlebih malah mendatangkan akibat buruk. Misalnya kopi, dalam takaran normal bisa mengurangi risiko gangguan jantung, diabetes, dan bahkan kanker menurut beberapa penelitian. Tapi kalau over dosis, akan membuat tubuh mengalami dehidrasi dan insomsia. Pilihan selanjutnya minuman berenergi, apalagi bombardir iklan menjanjikan banyak manfaat. Tapi, masih ingatkah dengan kasus Mita Diran, sang copywriter muda yang meninggal setelah 30 jam bekerja? Ya, ia dikabarkan 'bergantung' pada minuman berenergi saat lembur. Jadi, apa langkah-langkah yang lebih aman bagi tubuh saat dituntut lembur? Mungkin tips berikut bisa membantu. 1. Perhatikan jumlah asupan makanan dan minuman Ketika merasa lelah, seringkali orang malas makan. Padahal tubuh perlu mendapat asupan makanan yang cukup untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan. Meski begitu pastikan tidak makan berlebihan karena justru bisa membuat keadaan bertambah buruk. Ambillah makanan secukupnya dan jangan berlebihan, jangan lupa cukup minum air putih agar tidak dehidrasi. 2. Memilih makanan dan camilan yang tepat Hindari makanan manis dan pilihlah makanan seperti telur dan biji-bijian. Utamakan memakan protein dan serat, bukan karbohidrat. Fokuslah pada makanan sehat yang dapat memberikan tubuh energi dengan mudah. Contoh camilan sehat antara lain buah-buahan segar, sereal, biskuit, dan saripati ayam. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan memberikan saripati ayam terhadap 20 responden, ditunjukkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi saripati ayam melaporkan peningkatan keaktifan dan penurunan keluhan nyeri kepala saat kerja lembur. Disimpulkan bahwa konsumsi rutin saripati ayam dapat memberikan pengaruh potensial terhadap metabolisme pengatur stres dan nyeri dalam tubuh. 3. Sisipkan olahraga di jam kerja Melakukan olahraga sebentar dapat membantu menjaga peredaran darah dan membantu tubuh tetap waspada ketika merasa lelah. Pilihan termudah adalah push-up. Lakukan push-up sebanyak 3 set dengan jeda 30 detik. Olahraga ringan ini tidak akan menyebabkan tubuh banyak berkeringat, namun cukup membuat tubuh terjaga. 4. Rencanakan waktu tidur siang Tidur siang selama 20 menit keesokan harinya sudah cukup untuk membuat tubuh kembali berenergi. Nah, waktu paling ideal untuk tidur siang adalah antara pukul 1 siang sampai 3 sore. | ||
Wow, Ternyata Para Wanita Seksi Ini Terbuat dari Kubis Posted: 26 Feb 2014 09:10 PM PST Salah satu sayuran segar yang sering muncul dalam masakan khas Asia adalah kubis. Kubis memang sayur yang banyak mengandung vitamin, misalnya A, B, C dan E. Tetapi rupanya tak hanya kandungan vitaminnya yang menarik perhatian Ju Duoqi, seorang seniman asal China. Ju Duoqi membuat beraneka 'pahatan' menggunakan pisau dan berbagai jenis kubis beraneka warna. Dilansir oleh amusingplanet.com, Ju menyatukan kubis-kubis ini menggunakan tusuk gigi dan untuk mendapatkan berbagai jenis warna, ia membiarkan kubis-kubis tersebut layu dalam berbagai tingkatan. Ju memulai proyek berjudul "The Fantasies of Chinese Cabbage" ini di tahun 2006. Awalnya ide ini muncul karena Ju yang merupakan ibu rumah tangga sangat menikmati kegiatan belanja di pasar. Ia terpesona akan aneka warna dan jenis sayur-sayuran yang menarik perhatian. Maka ia terinspirasi untuk mengabadikannya menjadi karya seni yang indah. Seperti apa sih keseksian patung-patung gadis kubis ini? Yuk simak dalam galeri foto berikut ini: ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Sumber : vemale | ||
Seni Patung Kreatif Tersusun dari Batu Bata Posted: 26 Feb 2014 07:56 PM PST Brad Spencer termasuk dalam salah satu dari sangat sedikit seniman di dunia yang menciptakan patung menakjubkan dari batu bata. Brad telah menjadi pematung sejak tahun 1984. Spencer mengatakan media bata memiliki semua karakteristik yang sama dari daya tahan dan pemeliharaan rendah sebagai bangunan bata. Terlihat bagus dengan lanskap dan dapat menghibur untuk orang-orang yang sedang bersantai di sekitarnya. ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Sumber : uniknya thewondrous |
You are subscribed to email updates from Apa Kabar Dunia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"