Senin, 20 Januari 2014

Apa Kabar Dunia

Apa Kabar Dunia


Waspada Terhadap 7 Penyakit di Musim Hujan

Posted: 19 Jan 2014 11:30 PM PST

Curah hujan yang meningkat akibat anomali cuaca, menyebabkan banyak lokasi rawan banjir. Sampah yang menumpuk, serta suhu udara yang cepat berubah memudahkan ketahanan tubuh menurun drastis. Berbagai penyakit pun siap mengintai.

 


Langkah paling mendasar adalah menjaga kebersihan, seperti himbauan Kemenkes Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, "Cuci tangan pakai sabun setiap akan makan/minum serta sehabis buang hajat; merebus air minum hingga mendidih setiap hari; menjaga kebersihan lingkungan; dan  menghindari tumpukan  sampah di sekitar tempat tinggal."

Karena setidaknya ada  tujuh penyakit yang harus diwaspadai dalam kondisi musim hujan dan banjir sekarang ini, yaitu:



1. DiarePenyakit diare sangat erat kaitanya dengan kebersihan individu (personal hygiene). Pada musim hujan dengan curah hujan yang tinggi maka potensi banjir meningkat. Pada saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan banyak ikut tercemar. Di samping itu pada saat banjir biasanya akan terjadi pengungsian di mana fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih. Itu semua menjadi potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.




2. Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan/binatang. Di Indonesia hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya. Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.

Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut. Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi dapat terinfeksi dan akan jatuh menjadi sakit.

"Untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis masyarakat agar melakukan langkah-langkah antisipasi yaitu menekan dan hindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar kita, dengan selalu menjaga kebersihan; hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama bila ada luka; gunakan pelindung misalnya sepatu boot, bila terpaksa harus ke daerah banjir; dan segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit berkepanjangan," kata Prof. Tjandra.




3. ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berupa bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam, kalau berat dapat/ mungkin disertai sesak napas, nyeri dada dan lain-lain. Untuk menangani penyakit ini, masyarakat diimbau untuk istirahat, pengobatan simtomatis sesuai gejala, mungkin diperlukan pengobatan kausal untuk mengatasi penyebab, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penularan pada orang sekitar, antara lain dengan menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan.

"Faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan ISPA," kata Prof. Tjandra.



 


4. Penyakit kulit
Penyakit kulit, dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain pada musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, maka faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan infeksi kulit.



5. Penyakit saluran cerna
Penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini juga faktor kebersihan makanan memegang peranan penting.

 

6. Penyakit kronik
Selain itu juga perlu diperhatikan perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, dan apalagi bila banjir berhari-hari.



7. Demam berdarah
 


Pada saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan banyak sampah misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan air  itulah akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.

"Masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3 M yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat. Selain itu agar masyarakat segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala  panas tinggi yang tidak jelas sebabnya yang disertai adanya tanda-tanda perdarahan," tambah Prof. Tjandra.












Sumber:
shnews
 

Agar Olahraga Bisa Maksimal, Cobalah Putar Genre Lagu Ini

Posted: 19 Jan 2014 10:12 PM PST

Agar kita bisa berolahraga dengan maksimal, selain suasana yang mendukung, musik yang kita dengar pun bisa berpengaruh lho. Sebab, jika musik yang didengarkan tidak tepat, itu justru bisa berbahaya pada kegiatan olahraga kita.


Penelitian 'Music in Exercise and Sport Group at Brunel and Spotify' yang dilakukan psikolog olahraga dr Costas Karageorghis menganalisis hampir lebih dari 6,5 juta playlist yang didengar saat seseorang berolahraga. Tim peneliti membandingkan trek denyut per menit (bpm) saat peserta penelitian melakukan olahraga tertentu.

Kemudian, mereka mencocokkan bpm rata-rata genre musik dengan bpm rata-rata aktivitas olahraga seperti jogging dan lari. Nah, para peneliti menemukan bahwa musik rap adalah genre terbaik untuk gerakan olahraga inti. Saat pemanasan dan pendinginan, musik yang sebaiknya diputar adalah genre pop.

Di penelitian sebelumnya, dr Costas juga menemukan bahwa memutar musik saat olahraga bisa membantu meningkatkan motivasi sehingga Anda berpikiran positif ketika berolahraga. Kemudian, intensitas serta semangat latihan juga jadi lebih tinggi.

"Ini berarti bahwa pada saat tubuh mengatakan stop, musik memiliki kekuatan untuk memperbaiki suasana hati yang diisyaratkan melalui tubuh, sehingga Anda tetap akan berolahraga," papar dr Costas seperti dilansirSydney Morning Herald.

Sementara itu, personal trainee dan pendiri Urban Fitness Solution, Stanley Sithole, mengakui jika pilihan musik saat olahraga tergantung dari selera masing-masing orang. Namun, ada beberapa genre musik yang memang bisa memaksimalkan latihan Anda.

"Mengapa rap atau hip hop baik untuk berolahraga karena liriknya yang bisa jadi motivator. Sedangkan pada musik pop, meskipun tidak terlalu banyak lirik tapi beat-nya cenderung membuat orang bersemangat dan rileks," kata Sithole.


Sumber :
detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"