Senin, 09 Desember 2013

Apa Kabar Dunia

Apa Kabar Dunia


Jangan Sakiti, Karena Tawon Bisa Mengenali Wajah Anda

Posted: 09 Dec 2013 04:00 AM PST

Seekor tawon lewat dan Anda berusaha memukulnya dengan kertas koran. Tawon itu pergi menghindar. Apakah Anda lalu aman? Mungkin tidak. Tawon mengenali wajah Anda dan bisa kembali menyerang.


Mengejutkan memang. Namun, adalah nyata bahwa jenis tawon kertas bisa mengenali wajah. Elizabeth Tibbetts dari University of Michigan menemukan fakta tersebut. Ia mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Ethology.

Selain tawon, Tibbetts juga menemukan bahwa lebah madu pun merupakan serangga yang bisa mengenali wajah. Hewan lain yang juga punya kemampuan seperti manusia itu antara lain burung gagak.

Diberitakan I Fucking Love Science, saat ada individu, baik hewan lain maupun manusia, mata tawon kertas dan lebah madu akan membentuk struktur heksagonal. Struktur itu terdiri atas ribuan struktur lebih kecil bernama ommatidia.

Dengan membentuk struktur itu, serangga seperti tawon kertas dan lebah madu berusaha merangkai wajah hewan, manusia, atau obyek apa pun yang ada di hadapannya. Citra yang dihasilkan memang tidak sejelas yang manusia lihat, tetapi cukup bagi tawon untuk mengidentifikasi.

Kini, semakin banyak kemampuan yang semula dianggap istimewa dan hanya manusia yang memilikinya ternyata juga dipunyai hewan lain. Mulai sekarang, hati-hati bila menyakiti si tawon. Siapa tahu, dia akan membalas dendam.


Sumber:
kompas

Pasukan Terjun Payung Tikus Dikerahkan Untuk Memerangi Pasukan Ular di Guam

Posted: 08 Dec 2013 10:22 PM PST

Ular Pohon berwarna coklat atau Boiga irregularis ini telah mengobarkan perang yang sangat sukses di hutan Guam sejak mereka menginvasi pulau itu pada tahun 1950.

Sekarang ada lebih dari 20 ular untuk setiap are lahan, membunuh spesies asli disana dan mengganggu sistem tenaga listrik.


Ilustrasi

Untuk mengurangi populasi ular ini, maka dipanggillah "Pasukan Terjun Payung Tikus" yang melayang turun dari helikopter untuk memerangi ular.

Parasut mereka terbuat dari karton dan kertas tisu hijau, dan mereka dirancang untuk dapat tersangkut di cabang-cabang pohon. Ya, tikus-tikus ini adalah tikus-tikus yang baru saja mati. Misi mereka sangat sederhana, yaitu Dimakan!


Tikus-tikus ini adalah tikus-tikus yang telah dipersenjatai dengan racun. Setiap tikus mati tertanam tablet yang mengandung 80 mg acetaminophen, bahan aktif dalam Tylenol.

Bagi kita manusia mungkin ini hanyalah dua pil untuk meringankan sakit kepala atau sakit punggung, namun bagi ular, bahan kimia ini dapat mengganggu kemampuan darah ular untuk membawa oksigen.

Setelah snack yang tampaknya lezat dijatuhkan di depan pintu arboreal mereka, ular akan segera memakan mereka. Dan dalam 60 jam, ular yang tumbuh antara 3 sampai 6 meter panjangnya ini akan mati.


Setelah sebuah tes sukses dilakukan pada tahun 2001, tikus-tikus mati yang ditanam racun dikerahkan pada tahun 2010 dan dikerahkan lagi tahun ini.

Tahun ini sekitar 2.000 tikus dikerahkan untuk mengurangi populasi ular yang menguasai Guam dan ini adalah pengerahan pasukan tikus yang terbesar yang pernah dilakukan.

Ular, yang awalnya berasal dari Australia dan pulau Pacific lainnya, secara tidak sengaja diperkenalkan ke Guam tak lama setelah Perang Dunia II.

Meskipun relatif tidak berbahaya bagi manusia, ular coklat penghuni pohon ini telah menghancurkan ekologi hutan Guam, membuat punah delapan spesies burung lokal.

Mereka juga adalah penyebab seringnya pemadaman listrik di pulau itu, karena seringnya mereka merayap ke gardu dan kabel-kabel listrik.

Boiga irregularis dikenal sebagai pemanjat yang Ulung


Ular pohon coklat, Boiga irregularis menyebar dengan kecepatan sekitar 1,6 km / tahun . Gerakannya ke daerah baru memiliki efek drastis pada jumlah burung hutan di wilayah itu.

Grafik dibawah ini menggambarkan bagaimana perluasan jangkauan ular (warna hitam) menyebabkan penurunan jumlah jenis burung yang ditemukan di lima lokasi di pulau (setiap batang mewakili 10 spesies, hijau proporsi spesies yang terlihat, merah adalah proporsi spesies tidak terlihat).

Ular ini adalah contoh dramatis dari spesies eksotis yang menghasilkan efek skala besar pada ekosistem.


Meskipun sebagian besar ular hanya akan makan mangsa yang mereka bunuh sendiri, namun ular pohon ini dikenal juga mau memakan bangkai. Pil Racun pada tikus ditargetkan pada ular yang belum bereproduksi, sehingga dapat mengendalikan populasi.

Diperkiraan ada 2 juta ular di hutan Guam, dan dengan hanya 2.000 tikus, memang tidak akan memecahkan masalah.

Tapi ini hanyalah awal, dan ketika diperlukan untuk memerangi spesies yang invasif, teknik-teknik baru seperti divisi udara ini mungkin satu-satunya cara untuk memenangkan perang.


Sumber :
versesofuniverse

Wow, Karya Seni Origami yang Terbuat dari Kaleng

Posted: 08 Dec 2013 08:05 PM PST

Siapa sih yang tidak tahu dengan Origami? Ya, sebuah seni melipat kertas menjadi berbagai macam bentuk, seperti Burung, Perahu, Pesawat dan masih banyak lagi lainnya.

Seni yang berasal dari Jepang dan diciptakan oleh seorang putri ini ternyata ada juga yang tidak menggunakan kertas sebagai medianya, melainkan sebuah kaleng.

Berawal dari seorang Jepang yang bernama Macaon. Hobinya yang suka meminum Bir kalengan membuatnya berpikir kreatif, kaleng-kaleng bekas birnya tersebut dia daur ulang menjadi sebuah karya seni yang luar biasa bagusnya, presisi dan rumit tentunya.

Iya membuat figur tokoh-tokoh kartun, seperti pada foto-foto di bawah ini Buzz Lightyear dan Woody dari Toy Story, Decepticon dari Transformers, topeng penjahat Star Wars, Darth Vader dan pahlawan video game, Super Mario. Tokoh robot karya Disney, Wall-E juga ada.

Ada juga tokoh favorit anak-anak di Jepang, monster imut Pikachu. Kesemuanya dibuat berdasarkan warna asli dari kaleng, tanpa cat tambahan. Sungguh kreatif, berikut ini hasil karya origami dari kaleng tersebut.






























Sumber :
riskydhe / dailymail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"