Selasa, 03 Desember 2013

Apa Kabar Dunia

Apa Kabar Dunia


Penampakan Terbaru, Sebuah Gelombang Air Besar di Danau Loch Ness Tertangkap Kamera

Posted: 03 Dec 2013 05:47 AM PST

Seorang fotografer amatir dikabarkan telah mengambil sebuah foto mengejutkan dari Danau Loch Ness, yang kemungkinan dapat mendorong mereka yang percaya adanya sejenis monster hidup di bawah permukaan danau itu.

Gambar itu diambil oleh David Elder di Fort Augustus, sekitar 37 kilometer di ujung sebelah barat daya Loch Ness, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail.


Di foto itu menunjukkan sebuah gelombang panjang yang tampaknya disebabkan oleh semacam gerakan di permukaan danau. Alhasil, Elder bersikeras bahwa satu-satunya hal yang bisa menyebabkan hal itu adalah sebuah objek hitam padat di bawah permukaan air.

Selain mengambil foto, lelaki asal Kota East Kilbride, di Wilayah Lanarkshire, itu juga masih mampu merekam video adegan misterius itu.

"Kami sedang berada di dermaga di Fort Augustus dan saya ingin mengambil gambar angsa pada waktu itu," kata Elder.


"Dari sudut mata kanan saya tiba-tiba menangkap sebuah area hitam di air sekitar 15 meter panjangnya, yang kemudian menjadi semacam busur gelombang," tambahnya.

Dia menjelaskan air saat itu air masih tenang dan tidak ada riak yang datang dengan gelombang, serta tidak ada kegiatan lain di atas air.

"Air menjadi seperti itu sebab dilalui sesuatu yang padat dan membuat gelombang. Kelihatannya seperti semacam gelombang yang mungkin dibuat oleh papan selancar angin, tetapi tidak ada orang di Danau Loch pada waktu itu, tidak ada perahu, tidak ada," lanjut dia.


Ilustrasi monster danau Loch Ness

Gambar itu tidak diragukan lagi akan memicu imajinasi siapa saja yang percaya cerita bahwa ada makhluk laut yang hidup di Danau Loch Ness, yang merupakan salah satu danau terbesar di Skotlandia karena kedalamannya mencapai 230 meter.

Namun, mereka yang skeptis akan menganggap gelombang itu terjadi karena hembusan angin atau fenomena alam lainnya.

Kisah monster Loch Ness muncul saat abad pertengahan. Namun, kisah itu pertama kali menjadi perhatian publik pada 1933.


Sumber :
indocropcircles

Tips Agar Lebih Fotogenic Saat Dipotret

Posted: 03 Dec 2013 12:31 AM PST

Memotret manusia, terutama close-up wajah kadang-kadang hasilnya tak sesuai harapan. Fotografer Peter Hurley punya trik sederhana untuk mengatasinya. Yang penting tau jurus kuncinya.

Menurut Peter, salah satu cara tercepat agar siapapun kliennya tampak lebih keren adalah dengan memperkuat garis dagu mereka. Caranya adalah, buatlah wajah kamu atau orang yang ingin kamu jadikan model, sedikit condong ke arah depan saat disuruh berpose headshot. Jangan biarkan posisi wajah menempel dengan leher, karena akan memperjelas lipatan dagu.



Lihat contoh-contoh foto di bawah ini. Peter Hurley membuat garis dagu mereka tampak lebih kuat dan jelas profilnya sehingga dari kiri ke kanan masing-masing mereka menjadi tampak lebih cantik/ganteng hanya karena garis dagunya ditata sedemikan rupa.



Selain trik simpel di atas, masih ada beberapa tips lainnya, yakni:
1. Jika kepala obyek botak, potretlah dari angle yang rendah (kamera agak mendongak keatas) dan jika kamu menggunakan pencahayaan tambahan, usahakan agar tidak ada sumber cahaya yang memantul di kepalanya
Foto; dailymail.co.uk / getty images

2. Jika wajahnya memiliki kerutan yang banyak atau banyak jerawatnya, gunakan sumber cahaya yang arahnya dari depan, bukan dari samping. Cahaya yang datang dari samping akan memperjelas tekstur kerutan ini
3. Jika wajah obyek telinganya gede, aturlah pose mereka supaya hanya satu telinga yang terlihat dan usahakan agar telinga yang terlihat ini tidak tampak menonjol
4. Jika berhidung pesek, potretlah dari depan dan aturlah pose-nya agar muka menatap lurus ke depan.
5. Jika wajah obyek lumayan tembem, aturlah pose-nya agar menatap serong ke kanan atau kiri namun jangan sampai lurus ke samping, serong sedikit saja.


Sumber:
belfot

Semut Panda, Serangga Menggemaskan Dengan Sengatan Mematikan

Posted: 02 Dec 2013 10:11 PM PST

Inilah salah satu spesies serangga paling menarik di dunia, dijuluki "semut panda" (Euspinolia militaris).


Julukan semut panda memang tepat. Spesies tersebut memang menyerupai keduanya. Namun, jangan salah, spesies ini sama sekali bukan semut dan sama sekali bukan panda.

E militaris adalah sejenis tawon tak bersayap yang memiliki sengatan kuat. Saking kuatnya, jenis ini juga dijuluki "cow killer", mampu melumpuhkan sapi.

Meski memiliki penampilan lucu, spesies ini rupanya belum menarik banyak perhatian ilmuwan. Hingga saat ini, masih sedikit studi yang dilakukan.

Sejauh ini, hanya diketahui bahwa spesies ini dideskripsikan pertama kali pada tahun 1938, ditemukan di Cile, serta identitasnya ternyata bukan semut.







Sumber :
kompas

Matahari Mulai Meredup, Bagaimana Dampaknya Dengan Kehidupan di Bumi?

Posted: 02 Dec 2013 08:54 PM PST

Kini para ilmuwan sedang memantau aktivitas matahari yang tercatat berada pada posisi "Terjun bebas" atau "Freefall". Disebutkan freefall karena hal ini merupakan masa dimana matahari sedang 'mendingin' dari kondisi biasanya.

Seperti yang dilansir oleh Washington Post, para fisikawan sendiri menganggap bahwa ini merupakan fenomena yang langka. Namun, meski begitu diperkirakan tidak akan mengganggu kehidupan di bumi seperti pada masa zaman es.

"Aktivitas matahari saat ini sedang menurun sangat cepat, kami menghitung bahwa ini merupakan penurunan paling cepat yang pernah terjadi selama 9.300 tahun," kata peneliti dari Reading University.

Para peneliti kemudian mencoba menghubungkan fenomena ini dengan adanya Grand Solar Minimum yang biasanya terjadi setiap 4 abad.

Grand Solar Minimum adalah periode aktivitas matahari dalam 11 tahun siklus matahari. Selama waktu ini, aktivitas titik hitam (sunspot) dan lidah api (flare) berkurang dan tidak terjadi selama berhari-hari pada suatu rentang waktu. Akibatnya, musim panas yang terjadi di belahan bumi utara pun akan berbeda dari biasanya.

Area gelap di matahari sudah terjadi sejak bulan Juli 2013 (SOHO/NASA)


Terakhir kali siklus ini terjadi pada abad 17 lalu. Saat itu, selama 70 tahun, matahari tak menunjukkan satupun titik matahari. Pada masa itu juga tercatat Eropa memiliki musim dingin paling parah dalam sejarah, bahkan bisa disamakan dengan zaman es kecil.

Untuk Grand Solar Minimum yang akan terjadi pada saat ini diperkirakan takkan separah yang terjadi pada abad 17 lalu. Hal ini dikarenakan adanya pemanasan global yang dampaknya lebih parah.


Area Gelap Raksasa Tampak di Matahari

Sedangkan Wahana antariksa Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) mendapati sebuah lubang raksasa di atmosfer matahari. Area gelap yang dikenal sebagai lubang korona ini mencakup hampir seperempat bagian matahari dan memuntahkan material dan gas ke ruang angkasa.


Lubang korona mulai terlihat di bagian kutub utara matahari antara 13-18 Juli 2013 lalu.


Dalam video yang dirilis Selasa, 30 Juli 2013 lalu, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan lubang korona merupakan daerah yang lebih dingin ketimbang atmosfer matahari atau korona dan mengandung material surya yang kecil.

Di area yang kosong ini, alih-alih kembali ke permukaan matahari, medan magnet matahari justru terlempar keluar menjadi badai matahari.

"Meski belum jelas penyebabnya, lubang korona berkorelasi ke area tempat medan magnet melambung dan terlepas," kata Karen Fox, ilmuwan NASA di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard di Greenbelt, Amerika Serikat.

Fox menambahkan lubang korona mempengaruhi cuaca di ruang angkasa karena mengirimkan partikel matahari sekitar tiga kali lebih cepat daripada yang dilepaskan dari area lain pada atmosfer matahari.


Fase Matahari Membalikkan Medan Magnet

Perubahan frekuensi kemunculan lubang korona bisa dibilang sesuai dengan siklus aktivitas matahari. Tahun ini matahari mencapai puncak aktivitasnya dalam 11 tahun, dikenal sebagai fase matahari maksimum atau Grand Solar Maximum.

Periode Grand Solar Maximum atau Solar Max ialah periode normal aktivitas matahari terbesar dalam siklus 11 tahunan Matahari.


Citra Matahari EIT 284

Citra satelit atmosfer matahari pada panjang gelombang cahaya 284 Angstrom yang berfungsi untuk menampilkan material matahari. Suhu terpanas sekitar 2 juta derajat Kelvin.

Selama Solar Maksimum, sejumlah besar bintik matahari muncul dan output radiasi matahari tumbuh sekitar 0,07%. Peningkatan output energi surya maxima dapat berdampak iklim global bumi dan studi terbaru menunjukkan beberapa korelasi dengan pola cuaca regional.

Di sekitar waktu puncak aktivitas inilah matahari membalikkan medan magnetnya. "Jumlah lubang korona biasanya menurun seiring perubahan medan magnet ini," ujar Fox. Setelah pembalikan medan magnet, lubang korona akan kembali muncul di dekat kutub.

Kemudian saat matahari mendekati aktivitas minimum lagi, lubang korona merayap lebih dekat ke khatulistiwa. Jumlah dan ukurannya lantas bertambah.

Wahana antariksa SOHO telah mengamati aktivitas matahari sejak diluncurkan tahun 1995. Wahana seharga US$ 1,27 miliar ini mengemban misi bersama antara NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA).

SOHO mengamati matahari dari orbit Lagrange Point 1, daerah dengan gravitasi stabil antara bumi dan matahari, sekitar 1,5 juta kilometer dari bumi.

Latest GOES Solar X-ray Image


Sumber :
indocropcircles

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"