Detik Pos Indonesia |
- Tak Mau Makan Gaji Buta, Susno Duadji pun Mau Jadi Tukang Sapu
- Ajaib! Pohon Roboh Lalu Berdiri Lagi, Gegerkan Warga Candisari Gunungkidul
- Kebakaran dan Teror Pemasangan Kepala Babi di ITB Terjadi Berurutan
Tak Mau Makan Gaji Buta, Susno Duadji pun Mau Jadi Tukang Sapu Posted: 17 Feb 2011 10:41 PM PST ![]() "Saya sebagai anak buah akan bantu sekuat tenaga semampu saya, minimal jadi tukang sapu," ujar Susno sambil tertawa di Masjid Puri Cinere, Depok, Jawa Barat, Jumat (18/2/2011). Dia tidak tahu apakah Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo akan menerimanya kembali atau tidak. Yang jelas Susno menyatakan kesiapannya membantu Kapolri. Dirinya yakin Kapolri serius ingin membuat polisi lebih baik dan bersih. "Hari Senin saya akan lapor ke Kapolri. Saya ini masih aktif, masih polisi. Diberi tugas atau tidak, saya tetap masuk kantor supaya tidak makan gaji buta," ucap Susno lagi-lagi sambil tertawa. Dia menuturkan, dirinya tengah menyiapkan naskah pembelaan alias pledoi. Namun saat ini satu halaman pun pledoinya belum jadi. Isinya apa? "Ya ucapan terimakasih, harapan-harapan. Tapi belum tertulis-tulis. Ya nanti juga ada pantun-pantunnya. Itu juga belum bisa saya buat," ucap Susno. Susno dilepaskan dari tahanan karena masa penahanannya habis. Namun, dia masih menjalani sidang kasus korupsi dana pengamanan Pemilukada Jawa Barat. Susno dituntut 7 tahun bui dan denda Rp 8 miliar. [detiknews/ris] Blog Berita Indonesia |
Ajaib! Pohon Roboh Lalu Berdiri Lagi, Gegerkan Warga Candisari Gunungkidul Posted: 17 Feb 2011 05:28 AM PST DETIKPOS.net - Warga padukuhan Candisari, Hargosari, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, digegerkan oleh peristiwa pohon keramat yang kembali berdiri setelah sebelumnya roboh, Rabu (16/2/2011). Warga sekitar menyebut pohon wunung tua itu pacak suci. Pohon yang telah berusia ratusan tahun itu tumbang oleh angin puting beliung yang menerjang wilayah Hargosari, Selasa sore. Pohon itu roboh menimpa dan merusak bagian depan Masjid An Nashr di tengah Pedukuhan Candisari. Esok harinya warga dibantu oleh pihak koramil memotong pohon yang tumbang dan melintang di jalan desa tersebut. Setelah berhasil memotong pohon tersebut, warga beristirahat makan siang sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, ketika warga bermaksud menyingkirkan potongan pohon, mereka terkejut karena bagian bawah pohon tersebut telah berdiri tegak kembali seolah tak pernah roboh. "Saya tidak mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi, tau-tau pohon sudah berdiri lagi," ujar Kepala Dukuh Candisari Jumeno. Peristiwa itu pun kontan mendapat perhatian warga sekitar. Mereka langsung mendatangi lokasi pohon yang dikeramatkan tersebut untuk menyaksikan langsung. Menurut Jumeno, sebelum tumbang, tinggi pacak suci sekitar 16 meter. Setelah tumbang dan dipotong, bagian bawah pohon keramat yang kembali berdiri tersebut tingginya sekitar 4 meter. "Tadinya udah jebol sampai akar-akarnya, ini sekarang akarnya sudah kembali menyatu dan tegak seperti enggak pernah roboh," ujar kepala dukuh. Menurut pengakuan seorang warga, Nuryadi, ia mendengar bunyi aneh saat dirinya beristirahat di dekat pohon tersebut. Saat itu Nuryadi mengatakan posisi duduknya membelakangi pohon yang telah dipotong menjadi beberapa bagian itu sambil mengobrol dengan beberapa warga. "Saya dengar bunyi 'kresek' begitu, terus pas noleh ternyata pohonnya sudah berdiri lagi, langsung saya lapor Pak dukuh," katanya. Seorang sesepuh desa, Harno (70), mengatakan, pohon tersebut telah berada di tempat itu sejak lama. Pohon tersebut juga dipercaya sebagai cikal bakal adanya Desa Hargosari. "Candisari ini, kan, pedukuhan tertua di Hargosari dan pacak suci adalah semacam pasak utama penyangga desa," tutur Harno. Dengan kejadian tersebut, kepala dukuh dan para sesepuh desa sepakat untuk tidak memotong pacak suci itu. Mereka meyakini bahwa pohon keramat tersebut memang tidak boleh dipotong."Ya, mungkin yang 'menunggu' pacak suci tidak rela untuk dipotong," kata Jumeno. [kompas.com/ris] Blog Berita Indonesia |
Kebakaran dan Teror Pemasangan Kepala Babi di ITB Terjadi Berurutan Posted: 17 Feb 2011 01:14 AM PST ![]() Lokasi terbakarnya ruangan berada di dekat saluran pendingin udara di belakang ruang commlabs, di kamar mandi gedung TVST atau Oktagon, depan lift lantai 2 Gedung Labtek V atau kampus Teknik Informatika, dan di ruang toilet lantai satu Labtek VIII kampus Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI). Dari lokasi terakhir tersebut, sekitar 120 langkah tergantung kepala babi. Kepala itu dipasang di atas jembatan penghubung gedung Labtek V dan VI. Tepatnya di sisi barat kolam Indonesia yang berada di tengah kampus. Menurut kepala satuan pengamanan ITB Risman, rangkaian kejadian itu ditemukan petugas jaga sejak Rabu dinihari pukul 02.00 WIB hingga siang kemarin pukul 13.00 WIB. "Kami turunkan kepala babinya siang, belum tahu motif dan siapa yang memasang," ujarnya. Reza Brianca, mahasiswa Teknik Informatika mengaku tengah bermalam di kampus untuk menyiapkan acara bersama rekan-rekannya pada Selasa malam hingga Rabu pagi. "Saya lagi tidur, ada ribut-ribut wc lantai dua terbakar," katanya di kampus ITB, Kamis (17/2). Mahasiswa melaporkan kejadian itu ke petugas keamanan sekitar pukul 02.00 WIB, Rabu dinihari. Sementara itu sejumlah karyawan dan mahasiswa mengaku melihat kepala babi itu dari pagi hingga tengah hari saat diturunkan petugas satpam. Adapun dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Aminuddin TH Siregar, membantah penggantungan kepala babi dilakukan oleh mahasiswanya. "Saya sudah tanya ke mahasiswa nggak ada yang berbuat begitu, malah pada nggak tahu," ujarnya, Kamis (17/2). Sebelumnya sempat beredar kabar ulah itu dilakukan mahasiswa seni rupa. Perkuliahan di kampus ITB sendiri hari ini terlihat berjalan normal. Begitu pula di sekitar lokasi yang terbakar dan bekas kepala babi tergantung. [tempointeraktif.com/ris] Blog Berita Indonesia |
You are subscribed to email updates from DETIKPOS.net : Blog Berita Indonesia Terkini | Detik Pos Unik Terbaru Hari Ini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"