Detik Pos Indonesia |
- Aliansi Perempuan Karawang Tolak Film 'Arwah Goyang Karawang'
- Misteri Raibnya 22 Makam Bayi, Hebohkan Warga Dua Dusun di Sidoarjo
- Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW & Valentine, 13 Pasangan Nikah Massal di Purwokerto
Aliansi Perempuan Karawang Tolak Film 'Arwah Goyang Karawang' Posted: 14 Feb 2011 11:20 PM PST DETIKPOS.net - Puluhan perempuan yang tergabung Gabungan Organisasi Wanita dan Aliansi Perempuan Karawang, Senin, mendatangi gedung DPRD setempat, menuntut agar pemerintah daerah menolak peredaran Film "Arwah Goyang Karawang". "Kami menolak film itu karena tidak ada unsur pendidikan dan tidak ada potret perkembangan Karawang sedikitpun. Film itu juga telah merendahkan dan melecehkan martabat perempuan," kata Ny Yusuf Asikin, salah seorang perwakilan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Karawang, Senin. Dikatakannya, para perempuan yang tergabung dalam GOW Karawang dan Aliansi Perempuan Karawang menyayangkan beredarnya film yang dibintangi Dewi Persik (Depe) dan Julia Perez (Jupe) tersebut. Sebab, film yang "menyantol" nama "Karawang" itu kebanyakan adegan panas. Menurut dia, walaupun pihaknya belum mengetahui secara pasti mengenai izin penggunaan kata "Karawang" pada judul film tersebut. Perwakilan GOW Karawang lainnya, Ny Nurhayati, mempertanyakan kepada DPRD Karawang dan pemerintah daerah setempat mengapa seperti itu bisa mencantumkan kata "Karawang". "Kami meminta dukungan kepada DPRD dan Pemkab Karawang agar menolak peredaran film itu. Sebab, akan berdampak buruk terhadap pencitraan Karawang," katanya. Dukungan tersebut diperlukan, sebab rencananya pada Rabu (16/2) para perempuan yang tergabung dalam GOW dan Aliansi Perempuan Karawang akan mendatangi Lembaga Sensor Film, menyampaikan penolakannya terhadap peredaran Film "Arwah Goyang Karawang". [inilah/ris] Blog Berita Indonesia |
Misteri Raibnya 22 Makam Bayi, Hebohkan Warga Dua Dusun di Sidoarjo Posted: 14 Feb 2011 08:13 AM PST ![]() Selama tiga pekan ini, setidaknya sudah ada 22 makam bayi yang dibongkar. Modusnya sama, pencuri ini hanya mengambil kain kafan dan tulang-belulang bayi. Pencurian jazad bayi itu terbongkar saat Sapari, juru kunci makam Dusun Bonosari melihat gundukan tanah di beberapa makam bayi acak-acakan seperti bekas dibongkar. Karena curiga, ia lalu melaporkan kejadian itu ke aparat berwajib. Ternyata laporan yang sama juga datang dari dusun-dusun lain hingga totalnya mencapai 22 makam bayi. Sumarlan, salah seorang warga Bonosari mengatakan sejak peristiwa ganjil itu terungkap warga melakukan penjagaan makam secara bergilir. Sumarlan yakin pelaku pencurian kain kafan dan jazad bayi itu sedang melakukan ritual khusus. "Kalau tidak mengapa hanya hari-hari terntentu saja dia melakukan aksinya," kata Sumarlan. Kepolisian Sektor Sedati, Sidoarjo, pun hingga kini masih memburu pelaku pembongkaran makam itu. Kepala Kepolisian Sektor Sedati Ajun Komisaris Dodon Priyambodo mengatakan, pihaknya masih menyelidiki sekaligus memburu pembongkar makam khusus anak kecil itu. Dodon menduga pelaku bukan orang jauh. "Kami belum bisa menyimpulkan, tapi ada kemungkinan pelakunya orang sekitar sini," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin (14/2). Dodon belum bisa memastikan tujuan pelaku. Hanya saja, kata dia, berdasarkan laporan warga di sekitar makam aksi pembongkaran makam serta pencurian jazad bayi itu dilakukan secara bertahap setiap Rabu malam Kamis. "Apakah hal itu ada kaitannya dengan ritual tertentu, kami masih menyelidiki," kata Dodon. [tempo/ris] Blog Berita Indonesia |
Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW & Valentine, 13 Pasangan Nikah Massal di Purwokerto Posted: 14 Feb 2011 07:01 AM PST ![]() Acara ini diadakan oleh Kecamatan Purwokerto Selatan di halaman kantor kecamatan, Puwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (14/2/2011). Camat setempat mengadakan acara ini, sekalian juga dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 Hijriah. "Nikah Massal, Kecamatan Purwokerto Selatan di Moment Penuh Kasih Sayang 2011, serta peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H," demikian baliho besar yang menjadi latar belakang tempat acara. Camat Purwokerto Selatan, Titik Puji Astuti mengatakan acara pernikahan masal ini gratis untuk warga yang kurang mampu dan sebenarnya panitia menargetkan 14 pasangan. Namun, yang dapat memenuhi persyaratan di Kantor Urusan Agama hanya 13 pasangan. "Nikah massal ini kita peruntukkan untuk warga kurang mampu, jadi gratis. Mereka yang tidak lolos umumnya pasangan yang masih belum bercerai secara resmi. Selain itu ada 40 pasangan lain yang sudah hidup serumah namun belum tercatat di KUA. Jadi mereka hanya nikah siri, bukan kumpul kebo, melainkan hanya terkendala masalah administrasi," kata Titik. Para calon mempelai mengikuti acara tersebut dengan hikmat. Acara pernikahan dimulai pukul 09.30 WIB diikuti oleh para peserta yang berbeda-beda usia, yang paling muda usianya yakni pasangan Adji (21) dan Riska (20). Pasangan yang tertua yaitu Nurhadi (53) dan Naritem (45). Menurut Nurhadi, pengantin tertua, dirinya merasa senang karena pernikahannya diakui oleh negara. Selama 15 tahun, dia menikah siri dan selalu kesulitan mengurus administrasi. "Saya senang sekali. Sudah 15 tahun saya menikah dan mempunyai 4 anak yang saat ini sudah sekolah, tapi baru kali ini saya merasa lega. Selama ini saya selalu kesulitan jika mengurus administrasi karena tidak mempunyai akta nikah," jelasnya. [detiknews/ris] Blog Berita Indonesia |
You are subscribed to email updates from DETIKPOS.net : Blog Berita Indonesia Terkini | Detik Pos Unik Terbaru Hari Ini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"