Jumat, 21 Januari 2011

Detik Pos Indonesia

Detik Pos Indonesia


Payudara Besar Sebelah dan Apa Saja Penyebabnya

Posted: 20 Jan 2011 11:01 PM PST

DETIKPOS.net - Bentuk payudara yang tidak sama (asimetris) antara kanan dan kiri memang bisa membuat perempuan malu dan frustasi. Sebenarnya apa saja penyebab ukuran payudara asimetris ini?

Ukuran payudara yang asimetris ini hampir dialami oleh 50 persen perempuan, meski demikian beberapa diantaranya tidak terlalu signifikan perbedaannya sehingga terlihat seperti normal.

Seperti dikutip dari WomensHealth, Jumat (21/1/2011) sebagian besar dokter beranggapan perbedaan ukuran payudara ini akibat faktor genetik. Hal ini karena pertumbuhan payudara dirangsang oleh pengaruh hormon estrogen pada saat muda.

Awalnya dimulai dengan tunas payudara dan sekitar dua tahun setelah periode menstrausi pertama payudara terus tumbuh sekitar 2-4 tahun lebih. Pada saat itulah kemungkinan terjadi perbedaan ukuran. Setelah seseorang berusia 21 tahun, maka pertumbuhan payudara akan berhenti dan akan berubah saat seseorang hamil atau menopause.

Selain faktor genetik ada pula hal lain yang bisa menyebabkan perbedaan ukuran payudara yaitu:

1. Obat yang dikonsumsi

Obat-obatan berbasis hormon seperti kontrasepsi bisa menyebabkan jaringan payudara tumbuh tapi tidak selalu di kedua payudara.

Tubuh dan jaringan payudara akan merespons peningkatan jumlah hormon dengan pembesaran kelenjar jaringan dan kadang menyebabkan pertumbuhan sementara. Kondisi ini biasanya tidak permanen, tapi jika asimetris tetap ada meskipun obat sudah dihentikan sebaiknya konsultasikan ke dokter.

2. Kehamilan dan menopause

Kedua proses ini menyebabkan fluktuasi kadar hormon yang cukup ekstrem dan kadang menyebabkan perubahan pada tubuh dan payudara.

Saat hamil tubuh bersiap untuk menyusui dengan peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan cepatnya pertumbuhan dari sistem saluran susu, kelenjar dan jaringan payudara. Tapi kadang tidak terjadi di kedua payudara.

Selama menopause terjadi penurunan estrogen yang menyebabkan lemahnya jaringan ikat pada payudara sehingga kehilangan elastisitas. Tanpa leastisitas, payudara mulai berubah bentuk yang mungkin menyebabkan perbedaan ukuran.

Sebagian besar perbedaan ukuran payudara biasanya tidak memerlukan peroses pembedahan. Tapi jika satu payudara sudah terlihat jauh lebih besar dari ukuran lainnya atau terlihat perbedaannya, maka ada kemungkinan untuk mempertimbangkan operasi plastik oleh dokter.

Kebanyakan ahli bedah memilih untuk tidak melakukan operasi plastik pada perempuan yang berusia di bawah 18 tahun, karena pada saat itu payudara masih tumbuh.

Kecuali jika seseorang mengalami pembesaran payudara besar yang disebut dengan virginal hypertrophy, yaitu memiliki ukuran payudara yang lebih besar dari ukuran cup D pada masa remaja. Operasi mungkin dilakukan pada usia yang jauh lebih muda meskipun payudara lainnya belum selesai pertumbuhannya.

Pembedahan untuk payudara asimetri mungkin melibatkan proses pembesaran salah satu payudara atau keduanya, pengurangan ukuran satu atau kedua payudara, atau pembesaran pada satu payudara dan pengurangan ukuran payudara lainnya. Sekitar 90 persen operasi memperbaiki payudara asimetris ini berhasil. [detikhealth/ris]

Blog Berita Indonesia

Hari Ini CEO Google Diambil Alih Larry Page

Posted: 20 Jan 2011 08:23 PM PST



DETIKPOS.net - Hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi perusahaan terbesar dalam search engine di dunia, Google karena secara resmi Google mengumumkan bahwa Larry Page akan segera menggantikan Eric Schmidt sebagai CEO. Schmidt, selanjutnya akan mengambil peran sebagai Executive Chairman dan akan fokus pada transaksi, kemitraan, pelanggan dan hubungan bisnis yang lebih luas. Ia juga akan terus bertindak sebagai penasihat untuk Page dan pendiri Google lainnya, Sergey Brin.

Menurut Schmidt dalam blog resmi Google, Larry Page yang sekarang memimpin pengembangan produk dan strategi teknologi mulai tanggal 4 April 2011 akan mengambil alih operasi Google sehari-hari sebagai Chief Executive Officer Google. Schmidt percaya bersama Sergey Brin, Larry Page akan membuat Google lebih baik di tahun-tahun mendatang.

Larry Page sendiri mengatakan bahwa Eric Schmidt telah melakukan pekerjaan yang luar biasa bagi Google. Hasil yang telah dicapai Google selama ini adalah hasil kerja keras dan itu merupakan bukti nyata perannya dalam membesarkan Google. Masih menurut Page, tidak ada CEO lain di dunia yang begitu dalam terlibat dalam pengembangan produk sambil menjalankan bisnis dengan sangat cemerlang seperti yang dilakukan Eric Schmidt.

"Eric adalah pemimpin besar dan saya telah belajar dari dia. Sarannya akan sangat berharga bagi saya karena saya mulai dalam peran baru. Google masih memiliki peluang luar biasa, kita hanya di awal dan aku tidak sabar untuk memulai," katanya.

Perlu juga diketahui bahwa Google baru saja mengumkan laporan keuangan mereka ayng pada umumnya dikatakan baik. Pada Q4 tahun 2010 yang lalu Google berhasil memperoleh pendapatan 8, 44 triliun dollar AS, naik 26% dari Q4 tahun 2009. Pendapatan situs yang dimiliki Google sebesar 5,67 triliun dollar AS atau setara 67% dari seluruh pendapatan Google.

Jumlah ini merupakan kenaikan sebesar 28% dari Q4 tahun 2009. Pendapatan situs kerja sama atau Google Network Revenues melalui program Adsense yang sangat terkenal itu berjumlah 2,50 triliun dollar atau setara 30% dari seluruh pendapatan Google. Jumlah ini merupakan kenaikan 22% dari Q4 di tahun 2009.

Apa arti perubahan ini?

Pergeseran posisi CEO ini mungkin sebagai tanggapan atas semakin kencangnya lari Facebook di dunia internet. Walaupun di search engine, kekuasaan Google tidak terusik tetapi situs yang paling banyak pengunjungnya di tahun 2010 yang lalu adalah Facebook.

Search terms Facebook juga menempati rangking satu dalam search terms yang paling banyak digunakan di tahun 2010. Bahkan per tanggal 15 Januari 2011 yang lalu, Facebok tetap mempertahankan kekuasaannya sebagai situs paling banyak pengunjungnya di AS yang merupakan penyumbang 50% lebih pendapatan Google di Q4 tahun 2010.

Hal ini mungkin menjadi kerisauan tersendiri bagi Google karena Facebook dalam dua tahun terakhir mengalami perkembangan yang sangat bagus. Selain itu, saya memperkirakan, Larry Page dengan semangat mudanya mungkin bisa menandingi pemilik Facebook yang juga masih sangat muda Mark Zuckerberg dan melihat internet serta produk yang akan dihasilkan dari kacamata anak muda. Hal ini penting karena kebanyakan pengguna internet saat ini adalah anak muda terutama di Facebook. Barangkali juga Larry akan segera merilis situs social media milik Google sendiri atau membeli situs social media yang sudah ada untuk menandingi Facebook.

Layak kita tunggu apa langkah Larry Page untuk membendung kemajuan Facebook dan bersaing di bidang social media. Namun tentu bukan itu saja yang akan dikerjakan oleh Larry Page nantinya. Kita mengetahui di sistem operasi smartphone dan tablet Google telah bersiap-siap untuk meluncurkan Ice Cream dan Honey Comb. Hal ini akan semakin menegaskan Android sebagai sistem operasi smartphone terbesar di AS dan di dunia pada tahun 2013 nanti. [kompas/ris]

Blog Berita Indonesia

Mengapa Kondom Tak Populer?

Posted: 20 Jan 2011 04:26 AM PST



DETIKPOS.net - Keandalan kondom sebagai pencegah dari infeksi menular seksual telah diteliti para ahli. Pakar kesehatan di seluruh dunia juga menganjurkan penggunaan kondom. Namun, mengapa jumlah pemakai kondom masih sedikit?

Todd Callahan, Country Director DKT Indonesia, mengungkapkan, sejak tahun 1996, ketika DKT pertama kali mendistribusikan kondom di Indonesia, sampai saat ini baru terdistribusi 736 juta kondom. "Sejak tahun 1996 peningkatannya baru enam kali. Jumlah itu masih sedikit sekali kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia," katanya.

Dalam kehidupan nyata memang masih banyak orang yang beranggapan kondom menjadi kendala bagi pasangan untuk menikmati hubungan seksual. Padahal, produsen kondom kini sudah menyediakan berbagai pilihan aroma dan bentuk kondom yang bisa memberikan sensasi lebih saat digunakan.

Irwan Julianto, jurnalis senior yang banyak bergelut di bidang HIV/AIDS, melihat alasan kondom kurang populer di Indonesia adalah penggunaan alat kontrasepsi berbentuk sarung ini belum jadi kebiasaan.

"Di tahun 1990-an kebanyakan pengidap HIV/AIDS di Jepang adalah pasien hemofilia yang tertular melalui jarum suntik transfusi darah. Ini karena orang Jepang terbiasa memakai kondom sejak remaja sehingga mereka terhindar dari penyakit menular seksual," katanya dalam acara penutupan Pekan Kondom Nasional 2010 yang diadakan oleh DKT Indonesia dan Komisi Penanggulangan AIDS, Kamis (20/1/2011) di Jakarta.

Alasan lain, menurut Irwan, adalah rendahnya partisipasi pria dalam program Keluarga Berencana. "Sejak dulu yang jadi sasaran KB hanyalah wanita. Makanya, hanya 1 persen pria di Indonesia yang mau ikut pakai kontrasepsi," katanya.

Lekatnya stigma kondom dengan hal-hal yang terkait maksiat juga membuat masyarakat menjauhi kondom. Padahal, pendekatan hitam putih tidak efektif untuk mengampanyekan penggunaan kondom.

"Jangan melihat kondom sebagai promosi seks bebas. Kondom harus dilihat sebagai faktor penekan epidemi HIV/AIDS karena faktanya kini penularan HIV banyak terjadi pada hubungan suami-istri yang terikat dalam perkawinan," ungkapnya.

Para pria pelanggan seks komersial itu biasanya menolak menggunakan kondom saat "jajan" sehingga ia rentan menularkan HIV kepada istrinya. "Lebih celaka lagi jika karena menolak kondom pria-pria ini malah menyebabkan anaknya lahir dengan HIV karena tertular dari ibunya," katanya.

Pemerintah tahun 2011 menargetkan penggunaan kondom hingga 70 persen. "Jika angka penggunaan kondom tidak sampai angka itu, epidemi HIV/AIDS tidak bisa dikendalikan," kata dr Vonny J Silfanus dari Komisi Penanggulangan AIDS.

Karena itu, kini pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak tengah menggiatkan penggunaan kondom, terutama pada orang yang berisiko. Salah satunya ialah dengan pemberian edukasi dan upaya pemberdayaan pekerja seks komersial (PSK) dan orang di sekitarnya.

"Para PSK diberi edukasi tentang pentingnya kesehatan reproduksi sehingga mereka punya posisi tawar lebih tinggi untuk memaksa pelanggannya memakai kondom. Akses pada tersedianya kondom juga terus dilakukan bekerja sama dengan pihak swasta dan LSM," ujarnya. [kompas/ris]

Blog Berita Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"