Berita Aneh |
- 8 Teknologi Digital Yang Akan Mengubah Hidup Manusia Di Masa Depan
- Kamera dapat melihat hantu + hasil pengambilan yg menghebohkan dunia
- Inilah yang Menyebabkan Hujan Memiliki Aroma Khas
- Indonesia Kirim Tomat Ke Antariksa
- Indonesia Kirim Tomat Ke Antariksa
- 10 Bentuk Mouse yang Unik
- 10 Bentuk Mouse yang Unik
- 10 Bentuk Mouse yang Unik
- Perjalanan Hidup Albertina Ho, Hakim yang Mengurus Perkara Gayus Tambunan
- Perjalanan Hidup Albertina Ho, Hakim yang Mengurus Perkara Gayus Tambunan
8 Teknologi Digital Yang Akan Mengubah Hidup Manusia Di Masa Depan Posted: 25 Jan 2011 12:00 AM PST 1. Super Digital LibrariesMeningkatnya konektivitas internet menjadi penyebab utama mudahnya interaksi antara perpustakaan satu dengan yang lain. Perpustakaan digital tidak lagi hanya di akses di satu lingkup LAN atau WAN tetapi telah membentuk semacam perpusatakaan super yang dapat diakses manusia dari seluruh penjuru dunia. Adanya dukungan server dan database yang besar telah dimiliki oleh beberapa perpusatakaan khususnya yang bertaraf internasional. Meskipun seluruh informasi yang ada tidak semua bisa anda dapatkan dengan gratis. Ruang perpusatakaan tidak lagi dipenuhi oleh tumpukan buku-buku tetapi jajaran server yang berkualitas dan kapasitas yang sangat besar yang berisi berbagai macam jutaan e-book. Kita ambil contoh trend yang sudah ada sekarang misalnya kursus MIT yang sudah dapat dilaksanakan secara online atau trend “Google Book Search”. Dengan era super digital library segala pertanyaan anda terhadap berbagai hal dapat terjawab secara cepat. 2. Gene Therapy and/or Stem Cells![]()
3. Therapeutic Cloning![]()
4. Penyebaran Teknologi Internet Wireless![]()
5. Mobile RobotsDefence Advanced Research Projects Agency (DARPA) telah memiliki program sejak tahun 2005 untuk menyelenggarakan DARPA Chalenge (kontes mobil robot). Mobil-nmobil ini tanpa awak dan tanpa remote control. Ia bisa menjalankan tugas yang diberikan untuk mengantarkan sesuatu hingga ke tujuan dengan mengetahui peta jalan raya dan berbagai seluk beluknya. ![]() Teknologi ini telah lama dikembangkan oleh militer AS untuk mengurangi korban jika terjadi perang kota, tujuan awalnya adalah mobil dengan misi pen-supply yang mampu menembus jalan, manuver, navigasi yang handal yang berbasis mesin intelegence dan teknologi robot. Mesin ini juga dilengkapi dengan alat sensor dan positioning yang super canggih. Alat tersebut mampu menjelaskan semua karakteristik lingkungan yang dilalui untuk membawa tugas yang diberikan.
6. Location-Based ComputingTeknologi ini telah dikembangkan oleh perusahaan TED dimana projek ini dikembangkan oleh pemuda asal india, Pranav Mistry dengan teknologinya yang disebut teknologi indera keenam.
![]() Segala sesuatu bisa anda masukkan ke dalam dunia data sesuai keinginan pikiran anda. Misalnya anda berimajinasi menggunakan telapak tangan anda untuk telepon itu bisa dilakukan, atau selembar kertas untuk browsing itu bisa dilakukan hanya dengan seperangkat alat yang mampu menghubungankan dunia dengan dunia data.
7. Desktop 3D Printing![]()
8. The Hydrogen Economy![]()
Penggunaan teknologi untuk merubah air menjadi hidrogen atau gas lainnya. Artinya air bisa dijadikan sebagai bahan bakar. Penelitian beberapa ilmuwan menyatakan bahwa unsur yang terkandung dalam hydrogen bisa dibentuk dari air. Hal ini akan meningkatkan perekonomian dunia, sebab bahan bakar adalah kebutuhan penting umat manusia bisa diganti dengan air. Sumber : http://wongjawa-tulen.blogspot.com/2011/01/teknologi-digital-yang-akan-mengubah.html# This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Kamera dapat melihat hantu + hasil pengambilan yg menghebohkan dunia Posted: 24 Jan 2011 10:29 PM PST Pemburu hantu dari Inggris, Paul Rowland (49), mengklaim berhasil menciptakan perangkat elektronik untuk mengabadikan gambar arwah gentayangan. Perangkat elektronik ini dilengkapi dengan sinar ultraviolet dan inframerah untuk menangkap gambar yang tidak mampu diabadikan kamera biasa.
Dengan perangkat elektroniknya itu, Paul Rowland berhasil mengabadikan arwah seorang anak kecil di salah satu ruang mansion Welsh tempat ia bekerja. Paul Rowland telah mendengar kabar tentang roh halus anak kecil itu sebelum berhasil mengabadikannya. “Roh halus anak kecil itu berupa sebuah lengan orang dewasa yang bergerak mendekatiku,” tutur Paul Rowland menceritakan pengalamannya itu. Paul mengaku tergerak untuk mengembangkan perlengkapan elektronik itu setelah menyaksikan program berburu hantu yang ditayangkan oleh televisi seperti Most Haunted. “Karena perangkat penangkap gambar itu belum ada, saya mencoba untuk menciptakannya sendiri,” ujar Paul. Paul yakin perangkat elektronik yang dikembangkannya itu mampu membantu kamera menangkap gambar sejumlah roh halus pada masa mendatang. “Saya menggunakan sinar ultraviolet dan biru untuk memungkinkan penangkapan gambar di ruang gelap. Perangkat itu juga dilengkapi dengan kamera digital still dan camcorder yang mampu menangkap gambar dalam sorotan cahaya ultraviolet,” ujar Paul Rowland. Sumber : http://www.kumpulberita.com/2011/01/kamera-dapat-melihat-hantu-hasil.html This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Inilah yang Menyebabkan Hujan Memiliki Aroma Khas Posted: 24 Jan 2011 09:00 PM PST Kadang-kadang, orang bisa merasakan wewangian, seperti wangi rumput segar yang baru dipotong, setelah hujan. Apa yang menyebabkan aroma wangi setelah hujan? Ada beberapa hal yang bisa menyebabakan aroma hujan. Hal yang umum adalah uap minyak yang dikeluarkan oleh tanaman, bakteri, dan bahan kimia. Ketika hujan, air yang menetes ke tanah membuat spora itu terangkat ke udara dan terhirup oleh manusia. Karena spora itu memiliki wangi yang khas, manusia yang menghirupnya pun merasakan aroma. Aroma yang dihasilkan bakteri ini akan sangat terasa ketika hujan diikuti oleh kondisi terik. Aroma yang serupa dihasilkan oleh uap minyak yang dikeluarkan tanaman. Minyak dari tanaman itu menempel di tanah dan batu. Air hujan bereaksi dengan minyak tersebut sehingga terbawa ke udara dalam bentuk gas dan tercium oleh manusia. Sumber : http://www.blackstuck.co.cc/2011/01/inilah-yang-menyebabkan-hujan-memiliki.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed:+co/QNXV+%28BlackStuck.co.cc%29 This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Indonesia Kirim Tomat Ke Antariksa Posted: 24 Jan 2011 07:30 PM PST
Koordinator program dari Lapan, Ratih Dewanti, Kamis (20/1/2011) di Jakarta, mengatakan, selain Indonesia, tiga negara Asia Tenggara lain, yaitu Malaysia, Thailand, dan Vietnam, juga mengirim biji-bijian dari negerinya, antara lain biji cabai. Pengiriman sumber hayati ini merupakan bagian dari kegiatan kerja sama multilateral Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) yang antara lain bertujuan untuk meningkatkan minat generasi muda pada bidang keantariksaan. Forum yang diprakarsai JAXA ini diikuti oleh lembaga antariksa dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea, dan India. Sampel biji tomat sumbangan dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati FMIPA Institut Teknologi Bandung seberat 100 gram atau 500-800 biji. "Biji tomat asal Lembang ini dalam kondisi kering dan steril, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus yang diberikan JAXA," kata Fenny Dwianti dari institut tersebut. Sampel akan ditempatkan di antariksa selama dua bulan. Pengembalian sampel ke Indonesia akan melalui Amerika Serikat karena wahana ruang angkasa pembawa kapsul akan mendarat di Bandara John F Kennedy, lanjut Ratih, yang juga Kepala Biro Humas Lapan. Pengembalian sampel ke Indonesia menggunakan pesawat terbang komersial akan melibatkan pihak Kedutaan Besar RI di AS. Libatkan sekolah Untuk memenuhi tujuan program, sampel biji tomat akan dibagikan ke sekolah menengah pertama (SMP). Sebanyak 50 sekolah akan diikutkan pada program ini. Seleksi sekolah peserta riset akan melibatkan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Kementerian Pendidikan Nasional. Biji itu akan ditanam dan disandingkan dengan biji tomat yang tidak mendapat perlakuan tersebut. Tanaman hortikultura ini masa tanamnya tiga bulan. Para siswa yang terpilih mengikuti penelitian itu di setiap sekolah kemudian diminta membuat laporannya. "Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan tanaman ini, siswa dapat mengenal dampak lingkungan antariksa sehingga terdorong untuk melakukan penelitian selanjutnya," kata Ratih. Penempatan biji di lingkungan tanpa pengaruh gravitasi itu, menurut perkiraan Fenny, akan memengaruhi pertumbuhan tanaman. Hal itu disebabkan dalam kondisi tanpa gravitasi, sirkulasi udara secara mikroskopis pada sampel akan terhambat. Sumber : http://kumpulrame.com/hebat-indonesia-kirim-tomat-ke-antariksa-check-it-out/ |
Indonesia Kirim Tomat Ke Antariksa Posted: 24 Jan 2011 07:30 PM PST
Koordinator program dari Lapan, Ratih Dewanti, Kamis (20/1/2011) di Jakarta, mengatakan, selain Indonesia, tiga negara Asia Tenggara lain, yaitu Malaysia, Thailand, dan Vietnam, juga mengirim biji-bijian dari negerinya, antara lain biji cabai. Pengiriman sumber hayati ini merupakan bagian dari kegiatan kerja sama multilateral Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) yang antara lain bertujuan untuk meningkatkan minat generasi muda pada bidang keantariksaan. Forum yang diprakarsai JAXA ini diikuti oleh lembaga antariksa dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea, dan India. Sampel biji tomat sumbangan dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati FMIPA Institut Teknologi Bandung seberat 100 gram atau 500-800 biji. "Biji tomat asal Lembang ini dalam kondisi kering dan steril, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus yang diberikan JAXA," kata Fenny Dwianti dari institut tersebut. Sampel akan ditempatkan di antariksa selama dua bulan. Pengembalian sampel ke Indonesia akan melalui Amerika Serikat karena wahana ruang angkasa pembawa kapsul akan mendarat di Bandara John F Kennedy, lanjut Ratih, yang juga Kepala Biro Humas Lapan. Pengembalian sampel ke Indonesia menggunakan pesawat terbang komersial akan melibatkan pihak Kedutaan Besar RI di AS. Libatkan sekolah Untuk memenuhi tujuan program, sampel biji tomat akan dibagikan ke sekolah menengah pertama (SMP). Sebanyak 50 sekolah akan diikutkan pada program ini. Seleksi sekolah peserta riset akan melibatkan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Kementerian Pendidikan Nasional. Biji itu akan ditanam dan disandingkan dengan biji tomat yang tidak mendapat perlakuan tersebut. Tanaman hortikultura ini masa tanamnya tiga bulan. Para siswa yang terpilih mengikuti penelitian itu di setiap sekolah kemudian diminta membuat laporannya. "Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan tanaman ini, siswa dapat mengenal dampak lingkungan antariksa sehingga terdorong untuk melakukan penelitian selanjutnya," kata Ratih. Penempatan biji di lingkungan tanpa pengaruh gravitasi itu, menurut perkiraan Fenny, akan memengaruhi pertumbuhan tanaman. Hal itu disebabkan dalam kondisi tanpa gravitasi, sirkulasi udara secara mikroskopis pada sampel akan terhambat. Sumber : http://kumpulrame.com/hebat-indonesia-kirim-tomat-ke-antariksa-check-it-out/ Incoming search terms for the article: |
Posted: 24 Jan 2011 06:53 PM PST 1. Mouse Mobil This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Posted: 24 Jan 2011 06:53 PM PST 1. Mouse Mobil This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Posted: 24 Jan 2011 06:53 PM PST 1. Mouse Mobil This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Perjalanan Hidup Albertina Ho, Hakim yang Mengurus Perkara Gayus Tambunan Posted: 24 Jan 2011 06:00 PM PST Nama : Albertina Ho Lahir : Maluku Tenggara, 1 Januari 1960 Pekerjaan : Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Karier : • Calon hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta (1986-1990) • Hakim Pengadilan Negeri Slawi, Tegal, Jawa Tengah (1990-1996) • Hakim Pengadilan Negeri Temanggung, Jawa Tengah (1996-2002) • Hakim Pengadilan Negeri Cilacap, Jawa Tengah (2002-2005) • Sekretaris Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial (2005-2008) • Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (sejak Agustus 2008) Pendidikan : • SD Ambon, lulus 1973 • SMP Katolik Bersubsidi Ambon, lulus 1975 • SMA Negeri II Ambon, lulus 1979 • Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, lulus 1985 • Magister Hukum Universitas Jenderal Soedirman, lulus 2004 Perjalanan Hidup Albertina Ho, Pendekar Hukum Wanita Indonesia. Sejak kelas 5 sekolah dasar, Albertina memilih berpisah dari orang tuanya, demi mendapat pendidikan yang lebih baik. Nenek-nyalah yang menyarankan Albertina pindah sekolah dari Dobo, Maluku Tenggara, ke sekolah dasar yang lebih maju di Kota Ambon, Maluku. Terbiasa tidak bersepatu, ia kebingungan saat harus memakai kaus kaki saat pertama kali masuk sekolah. Di Ambon, Albertina hidup menumpang di rumah saudara. Tidak gratis. Sehabis sekolah, ia harus membantu menjaga warung kelontong di pasar Ambon. Demi impiannya terus bersekolah, ia menjadi pelayan warung kopi untuk menyambung hidup saat duduk di sekolah menengah atas. Setelah lulus, ia meneruskan kuliah di Yogyakarta. Albertina diterima di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Walaupun kuliah hukum, Albertina mengaku tidak bercita-cita menjadi hakim. Setelah wisuda, ia tak mau kembali ke Maluku. Ia melamar lowongan calon hakim di Pengadilan Tinggi Yogyakarta dan dosen di Universitas Brawijaya, Malang. Dengan alasan tidak punya biaya untuk pergi ke Malang, Albertina memilih mengikuti seleksi calon hakim. Kariernya berawal dari Pengadilan Negeri Yogyakarta pada 1986. Statusnya masih calon hakim. Empat tahun kemudian, setelah lulus calon hakim, ia ditempatkan di Pengadilan Negeri Slawi, Tegal, Jawa Tengah. Pandangannya menerawang saat menceritakan pengalaman pertamanya menghukum orang. Ia sudah tidak ingat nama orang yang duduk di kursi terdakwa itu. Yang dia ingat, jaksa menuduh orang itu melakukan penipuan dan penggelapan. Albertina memutus orang itu hanya terbukti melakukan penggelapan. 6 tahun di Tegal, Albertina pindah ke Pengadilan Negeri Temanggung. Pada 2002, ia dipindah ke Pengadilan Negeri Cilacap. Untuk pergi ke kantor, ia memilih memakai sepeda motor. Di sela kesibukannya menangani perkara, Albertina meneruskan kuliahnya di Magister Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Dari Cilacap, ia ditarik ke Mahkamah Agung pada pertengahan 2005. Ia mendapat tugas baru sebagai asisten koordinasi, yang tugasnya mirip panitera. Ia juga merangkap sebagai Sekretaris Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Marianna Sutadi. Di Merdeka Utara, kantor Mahkamah Agung, Albertina tidak memegang kasus seperti pengadilan alias hakim yustisial. Selama menjadi sekretaris, Albertina terkenal suka menolak tamu yang ingin bertemu dengan Marianna. Argumennya jelas : Hakim dilarang menemui pihak yang berperkara. Tindakan tegas Albertina itu diakui oleh Mas Achmad Santosa. Albertina kembali memegang palu setelah dipindahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Agustus 2008. Selama 20 tahun menjadi hakim, Albertina kini tinggal di rumah dinas hakim di dekat Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selain mobil yang dibeli setahun lalu, hartanya hanya berupa sebuah rumah di Yogyakarta seharga Rp 90 juta. Permohonan kreditnya sempat ditolak bank karena gajinya tidak mencukupi syarat untuk mencicil rumah. Gaji hakim memang minim. Pada 1988, saat menjadi calon hakim di Pengadilan Yogyakarta, Albertina hanya mendapat upah Rp 81 ribu per bulan. Ketika diangkat menjadi hakim, ia mengantongi gaji sekitar Rp 300 ribu per bulan. Untuk menambal kebutuhan sehari-hari, Albertina meminjam di koperasi pengadilan. Godaan uang bukan tidak pernah ada. Budi Priyanto, wakil panitera Pengadilan Negeri Cilacap, memberikan kesaksian. Menurut Budi, banyak pengacara yang menawarkan uang kepada Albertina. "Tapi selalu ditolak," ujar Budi. Albertina juga menolak pengacara itu datang ke rumahnya. Albertina hanya mau menerima pihak yang beperkara di kantor atau di ruang sidang. Tidak hanya menolak tamu, Albertina punya cara jitu "mensterilkan" putusan. Ia mengetik sendiri putusan daripada meminta bantuan panitera pengganti-meski, dengan demikian, dia sering membawa pulang pekerjaan. "Jadi tidak bisa bocor. Yang tahu isi putusan cuma saya dan anggota majelis hakim lainnya," kata Albertina Seperti inilah contoh hakim yang seharusnya. Tidak bisa disuap, berani mengambil sikap dan TEGAS! Seandainya semua hakim seperti Beliau, tentunya tidak ada lagi ketidak adilan. Tapi saya sangat kecewa dengan keputusan beliau yang memberikan hukuman ringan kepada Gayus Tambunan, padahal perkaranya dia sangat berat. Sungguh tidak bisa dipercaya. Tapi mungkin Albertina punya kesimpulan dan keputusan lain maupun cara mendidik orang untuk dapat berubah. Sumber : http://manajubelz.blogspot.com/2011/01/perjalanan-hidup-albertina-ho-hakim.html |
Perjalanan Hidup Albertina Ho, Hakim yang Mengurus Perkara Gayus Tambunan Posted: 24 Jan 2011 06:00 PM PST Nama : Albertina Ho Lahir : Maluku Tenggara, 1 Januari 1960 Pekerjaan : Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Karier : • Calon hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta (1986-1990) • Hakim Pengadilan Negeri Slawi, Tegal, Jawa Tengah (1990-1996) • Hakim Pengadilan Negeri Temanggung, Jawa Tengah (1996-2002) • Hakim Pengadilan Negeri Cilacap, Jawa Tengah (2002-2005) • Sekretaris Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial (2005-2008) • Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (sejak Agustus 2008) Pendidikan : • SD Ambon, lulus 1973 • SMP Katolik Bersubsidi Ambon, lulus 1975 • SMA Negeri II Ambon, lulus 1979 • Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, lulus 1985 • Magister Hukum Universitas Jenderal Soedirman, lulus 2004 Perjalanan Hidup Albertina Ho, Pendekar Hukum Wanita Indonesia. Sejak kelas 5 sekolah dasar, Albertina memilih berpisah dari orang tuanya, demi mendapat pendidikan yang lebih baik. Nenek-nyalah yang menyarankan Albertina pindah sekolah dari Dobo, Maluku Tenggara, ke sekolah dasar yang lebih maju di Kota Ambon, Maluku. Terbiasa tidak bersepatu, ia kebingungan saat harus memakai kaus kaki saat pertama kali masuk sekolah. Di Ambon, Albertina hidup menumpang di rumah saudara. Tidak gratis. Sehabis sekolah, ia harus membantu menjaga warung kelontong di pasar Ambon. Demi impiannya terus bersekolah, ia menjadi pelayan warung kopi untuk menyambung hidup saat duduk di sekolah menengah atas. Setelah lulus, ia meneruskan kuliah di Yogyakarta. Albertina diterima di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Walaupun kuliah hukum, Albertina mengaku tidak bercita-cita menjadi hakim. Setelah wisuda, ia tak mau kembali ke Maluku. Ia melamar lowongan calon hakim di Pengadilan Tinggi Yogyakarta dan dosen di Universitas Brawijaya, Malang. Dengan alasan tidak punya biaya untuk pergi ke Malang, Albertina memilih mengikuti seleksi calon hakim. Kariernya berawal dari Pengadilan Negeri Yogyakarta pada 1986. Statusnya masih calon hakim. Empat tahun kemudian, setelah lulus calon hakim, ia ditempatkan di Pengadilan Negeri Slawi, Tegal, Jawa Tengah. Pandangannya menerawang saat menceritakan pengalaman pertamanya menghukum orang. Ia sudah tidak ingat nama orang yang duduk di kursi terdakwa itu. Yang dia ingat, jaksa menuduh orang itu melakukan penipuan dan penggelapan. Albertina memutus orang itu hanya terbukti melakukan penggelapan. 6 tahun di Tegal, Albertina pindah ke Pengadilan Negeri Temanggung. Pada 2002, ia dipindah ke Pengadilan Negeri Cilacap. Untuk pergi ke kantor, ia memilih memakai sepeda motor. Di sela kesibukannya menangani perkara, Albertina meneruskan kuliahnya di Magister Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Dari Cilacap, ia ditarik ke Mahkamah Agung pada pertengahan 2005. Ia mendapat tugas baru sebagai asisten koordinasi, yang tugasnya mirip panitera. Ia juga merangkap sebagai Sekretaris Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Marianna Sutadi. Di Merdeka Utara, kantor Mahkamah Agung, Albertina tidak memegang kasus seperti pengadilan alias hakim yustisial. Selama menjadi sekretaris, Albertina terkenal suka menolak tamu yang ingin bertemu dengan Marianna. Argumennya jelas : Hakim dilarang menemui pihak yang berperkara. Tindakan tegas Albertina itu diakui oleh Mas Achmad Santosa. Albertina kembali memegang palu setelah dipindahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Agustus 2008. Selama 20 tahun menjadi hakim, Albertina kini tinggal di rumah dinas hakim di dekat Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selain mobil yang dibeli setahun lalu, hartanya hanya berupa sebuah rumah di Yogyakarta seharga Rp 90 juta. Permohonan kreditnya sempat ditolak bank karena gajinya tidak mencukupi syarat untuk mencicil rumah. Gaji hakim memang minim. Pada 1988, saat menjadi calon hakim di Pengadilan Yogyakarta, Albertina hanya mendapat upah Rp 81 ribu per bulan. Ketika diangkat menjadi hakim, ia mengantongi gaji sekitar Rp 300 ribu per bulan. Untuk menambal kebutuhan sehari-hari, Albertina meminjam di koperasi pengadilan. Godaan uang bukan tidak pernah ada. Budi Priyanto, wakil panitera Pengadilan Negeri Cilacap, memberikan kesaksian. Menurut Budi, banyak pengacara yang menawarkan uang kepada Albertina. "Tapi selalu ditolak," ujar Budi. Albertina juga menolak pengacara itu datang ke rumahnya. Albertina hanya mau menerima pihak yang beperkara di kantor atau di ruang sidang. Tidak hanya menolak tamu, Albertina punya cara jitu "mensterilkan" putusan. Ia mengetik sendiri putusan daripada meminta bantuan panitera pengganti-meski, dengan demikian, dia sering membawa pulang pekerjaan. "Jadi tidak bisa bocor. Yang tahu isi putusan cuma saya dan anggota majelis hakim lainnya," kata Albertina Seperti inilah contoh hakim yang seharusnya. Tidak bisa disuap, berani mengambil sikap dan TEGAS! Seandainya semua hakim seperti Beliau, tentunya tidak ada lagi ketidak adilan. Tapi saya sangat kecewa dengan keputusan beliau yang memberikan hukuman ringan kepada Gayus Tambunan, padahal perkaranya dia sangat berat. Sungguh tidak bisa dipercaya. Tapi mungkin Albertina punya kesimpulan dan keputusan lain maupun cara mendidik orang untuk dapat berubah. Sumber : http://manajubelz.blogspot.com/2011/01/perjalanan-hidup-albertina-ho-hakim.html Incoming search terms for the article: |
You are subscribed to email updates from Berita Aneh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, dan mari berbagi dan bertukar pengetahuan.
Namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar "SPAM"